Rabu, 09 Desember 2009

kerinduan


Sudah satu minggu ini akau berada di rumah sendirian. Istriku,
yassi, sedang ditugaskan dari sekolah tempatnya bekerja untuk
mengikuti suatu pelatihan yang dilaksanakan di semarang selama
4 hari. Terus terang saja aku jadi kesepian juga rasanya. Kalau
mau tidur rasanya kok aneh juga, kok sendirian dan sepi, padahal
biasanya ada istri di sisiku. Memang kami belum dikaruniai anak.
Maklum baru 1 tahun berjalan. Karena sendirian itu, dan maklum
karena otak laki-laki, pikirannya jadi kemana-mana.

Aku teringat peristiwa yang aku alami dengan umi mertuaku.
Ibu mertuaku memang bukan ibu kandung istriku, karena ibu kandung
yassi telah meninggal dunia. Ayah mertuaku kemudian nikah dengan
umi mertuaku yang sekarang ini dan kebetulan tidak mempunyai anak.
umi mertuaku ini umurnya sekitar 43 tahun, wajahnya cantik, dan
tubuhnya benar-benar sintal dan padat sesuai dengan wanita idamanku.
payudaranya besar sesuai dengan pinggulnya. Demikian juga pantatnya
juga bulat banget. Aku sering membayangkan umi mertuaku itu kalau
sedang telentang pasti vaginanya membusung ke atas terganjal
pantatnya yang bulat itu. Hemm, sungguh menggairahkan.

Peristiwa itu terjadi waktu malam seminggu sebelum hari
perkawainanku dengan yassi. Waktu itu aku duduk berdua di kamar
keluarga sambil membicarakan persiapan pernikahanku. Mendadak
listrik padam. Dalam kegelapan itu,umi berdiri, saya pikir akan
mencari lilin, tetapi justru umi mertuaku memeluk dan menciumi
pipi dan bibirku dengan lembut dan mesra. Aku kaget dan melongo
karena aku tidak mengira sama sekali diciumi oleh calon umi mertuaku

Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga
umi mertuaku. Pada saat-saat aku duduk berdua dengan dia, aku sering
memberanikan diri memandang umi mertuaku lama-lama, dan dia biasanya
tersenyum manis dan berkata, “Apaa..?, sudah-sudah, umi jadi malu”.

Terus terang saja aku sebenarnya merindukan untuk dapat bermesraan
dengan umi mertuaku itu. Aku kadang-kadang sagat merasa bersalah
dengan yassi istriku, dan juga ayahku mertua yang baik hati.
Kadang-kadang aku demikian kurang ajar membayangkan umi mertuaku
kusetubuhi, umi mertuaku juga sayang sama kami, walaupun yassi
adalah anak tirinya.

Pagi-pagi hari berikutnya, aku ditelepon umi mertuaku, minta agar
sore harinya aku dapat mengantarkan umi arisan di rumah saudara,
karena mengantarnya pergi ke acarra tersebut. Aku sih setuju saja.
Sore harinya kami jadi pergi, dan pulang sudah sehabis maghrib.
Seperti biasa aku selalu bersikap sopan dan hormat pada umi mertuaku

Dalam perjalan pulang itu, aku memberanikan diri bertanya, “umi,
ngapain sih dulu umi cium ?”.

“Aah, kamu ini seperti masih diingat-ingat juga siih”, jawab umiku
sambil memandangku.

“pasti umi…, Kan enak”, kataku menggoda.

“eeee, mulai kurang ajar thoo, Ingat yassi lho…, Nanti kedengaran
ayahmu nggak baik ”.

“iya umi, sebenarnya kenapa yah umi…, jadi penasaran ”.

“Aah, ini anak tidah mau diam siih, Tapi yaa…, begini, sebenarnya
waktu itu, itu, umi lihat wajahmu itu kok ganteng. Hidungmu,
bibirmu, matamu yang agak kurang ajar itu membuat umi jadi gemes
banget. Makanya waktu listrik padam, setan dari mana, umi jadi
ingin sekali menciummu dan merangkulmu. umi sebenarnya jadi malu
sekali. umi macam apa kau ini, masa lihat menantunya sendiri
blingsatan”.

“Mungkin, setannya saya ini umi…, Saat ini setannya itu juga
berdebar-debar kalau lihat umi mertuanya. umi boleh percaya boleh
tidak, kadang-kadang kalau lagi sama yassi, malah bayangin umi.
Kalau umi pernah bayangin nggak”, aku semakin berani.

“aah nggak tahu ah…, udaah…, udaah…, nanti kalau keterusan kan
nggak baik. Hati-hati setirnya. Nanti kalau nabrak-nabrak dikiranya
nyetir sambil pacaran ama umi. Pasti umi yang disalahin orang,
Dikiranya yang tua niih yang ngebet”, katanya.

“Padahal keduanya ngebet. jadi pengiin banget sama umi, Gimana,"


“Aduuh, jangan begitu ya. umi jadi susah. Tapi terus terang aja..,
umi jadi seperti orang jatuh cinta sama kamu.., Kalau udah begini,
sudah naik begini, umi jadi pengin, kita cepat pulang saja yaa…,
Nanti diterusin dirumah…, Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…,
Toh lagi kosong khan…, Tapi menepi sebentar, umi pengen cium kamu
di sini”, kata umi dengan suara bergetar.

ooh aku jadi berdebar-debar sekali. Mungkin terpengaruh juga
karena aku sudah beberapa hari tidak bersetubuh dengan istriku.
Aku jadi nafsu banget. Aku menepi di tempat yang agak gelap.
Sebenarnya kaca mobilku juga sudah gelap, sehingga tidak takut
ketahuan orang. Aku dan umi mertuaku berangkulan, berciuman dengan
lembut penuh kerinduan. Benar-benar, selama ini kami saling
merindukan.

“eehhm…,umi kangen banget”, bisik umi mertuaku.

“aku juga mi”, bisikku.

“yang…, udah dulu…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu.

“Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata umi mertuaku.

“ anak nakal”, Pahaku dicubitnya.

dan mobil melaju pulang berjalan tenang, kami berdiam diri,

Sampai di rumahku, aku turun membuka pintu, dan langsung masuk
garasi. Garasi aku tutup kembali. Kami bergandengan tangan masuk
ke ruang tamu. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh
kerinduan. Suasana begitu hening dan romantis, kami berpelukan lagi,
berciuman lagi, makin menggelora. Kami tumpahkan kerinduan kami.
Aku ciumi umi mertuaku dengan penuh nafsu. Aku rogoh payudaranya
yang selalu aku bayangkan, aduuh benar-benar besar dan lembut.

“umi, kangen banget umi…, kangen banget”.

“Aduuh sayang, umi juga…, Peluklah umi yang, peluklah umi” nafasnya
semakin memburu.

Matanya terpejam, aku ciumi matanya, pipinya, aku lumat bibirnya,
dan lidahku aku masukkan ke mulutnya. umi agak kaget dan membuka
matanya. Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan
penuh nafsu.

“Eehhmm..,emhhh, umi belum pernah ciuman seperti ini…, Lagi say
masukkan lidahmu ke mulut umi”

umi mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Dirangkulnya lagi
diriku dan berbisik, “say, bawalah umi ke kamar…, Enakan di kamar,
jangan disini”.

Dengan berangkulan kami masuk ke kamar tengah yang kosong.
Aku merasa tidak enak di tempat tidur kami. Aku merasa tidak enak
dengan yassi apabila kami memakai tempat tidur di kamar kami.

“umi kita pakai kamar tengah saja yaa”.

“baik sayang. Aku juga nggak enak pakai kamar tidurmu. Lebih bebas
di kamar ini”, kata umi mertuaku penuh pengertian. Aku remas
pantatnya yang bulat.

“achh.., dasar anak nakal”, umi mertuaku merengut manja.

Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian
umi mertuaku. Aku sungguh terpesona dengan kulit ibuku yang putih
bersih dan mulus dengan payudaranya yang mangkal menggantung indah.
umi aku rebahkan di tempat tidur. Celana dalamnya aku pelorotkan dan
aku pelorotkan dari kakinya yang indah. Sekali lagi aku kagum
melihat vagina ibu mertuaku yang ... dengan bulunya yang tipis
lembut. Seperti aku membayangkan selama ini, vagina umiu mertuaku
benar menonjol ke atas terganjal pantatnya yang bulat. Aku tidak
tahan lagi memandang keindahan umi mertuaku telentang di depanku.
umi mertuaku memandangku dengan tanpa berkedip. Kami saling
merindukan kebersamaan ini. Aku berbaring miring di samping umi
mertuaku. Aku kecup, kujilati, semuanya, dari kepala sampai kakinya
yang mulus.
"...auchhh settttt........yachhhhhhh.......hemmmmmmmmmmm"saat
meremas lembut payudarnya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya
"ahhhhhhhhh........ hiiiiiiiisayyyyyyyyyyyyyaaacchhhh""
aku main-mainkan. Liangnya vaginanya yang sudah basah. lidahku basah
dengan cairan vagina umi mertuaku, dan aku gigit lembut di clitorisnya
"hep...yachhh". umi menggelinjang keenakan dan mendesis-desis.
Sementara rambutku dipegang umi dan dielus-elusnya. Kerinduan kami
selama ini sudah mendesak untuk ditumpahkan dan dituntaskan malam
ini. umi menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku,
mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang
sudah siap sedia masuk ke liang vagina umi mertuaku.
“umi, aku kaangen banget umi…, kanget banget…," bisikku.

“sayang…, umi juga. sshh…, masukin …, masukin sekarang…, umi sudah
pengiin banget , yachhh…”, bisik umiku tersengal-sengal. Aku naik
ke atas tubuh umi mertuaku
Tangan kananku mengelus punggungnya, pantatnya, pinggulnya dan
perut umi mertuaku. Kami berpandangan. Berpandangan sangat mesra.
Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah.
Ditempelkannya dan digesek-gesekan di bibir vaginanya,
di clitorisnya. Tangan kirinya memegang pantatku, menekan turun
sedikit dan melepaskan tekanannya memberi aba-aba penisku.

paha umi mertuaku dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak
sabar lagi untuk masuk ke vagina umi mertuaku. Kepala penisku mulai
"pelan sayang, achhh.... setttt.....eh..ehrrrrrrrrrrrrrrrrr"
masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai
ke pangkalnya. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk,
keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin.
"....Aduuh ....enaak,...... enaak sekali.
herrrrrrrrrrr......heee...............ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
erangan umi semakin menjadi=jadi

“Masukkan separo saja. Keluar-masukkan kepalanya ini…,
Aduuh ........kepalanya enaak sekali”.

Nafsu kami semakin menggelora. Aku semakin cepat,
"..oh...occhhh seepppppp"semakin memompa penisku ke vagina
umi mertuaku. “umi, masuk semua, masuk semua ya umi”

“boleh sayanggg, " uichhh....enaak banget.achhhhhhhhhhh"
ngganjel banget. ochhhhhhhh............ Ibu marem banget”
kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan.
Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan.

Aduuh, vaginanya keset banget. Aku paling tidak tahan lagi kalau
sudah begini. Aku semakin ngotot menyetubuhi umi mertuaku, mencoblos
vagina umi mertuaku yang keset, dan hangat, yang sempit
(karena sudah kontraksi mau puncak). Bunyinya kecepak-kecepok
membuat aku semakin bernafsu. Aduuh, aku sudah tidak tahan lagi.

“umi mau keluaar achhhhhhhh…, Aduuh ......, enaak bangeet”.

“ssh…, hiiya yachhhhh, keluariin , keluarin”.

“umi juga mau muncaak, mau muncaak…, say, say, Teruss achh”,
Kami berpagutan kuat-kuat. Napas kami terhenti. Penisku aku tekan
kuat-kuat ke dalam vagina umi mertuaku.

Pangkal penisku berdenyut-denyut. menyemprotlah sudah spermaku
ke vagina umi mertuaku. Kami bersama-sama menikmati puncak
persetubuhan kami. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah.
Rasanya lemas sekali. Napas yang tadi hampir terputus semakin
menurun.

Aku angkat badanku. Akan aku cabut penisku yang sudah menancap
dari dalam liang vaginanya, tetapi ditahan umi mertuaku.

“Biar di dalam dulu …, Ayo miring, kamu berat sekali. Kamu nekad
saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet
hidungku. Kami miring, berhadapan, umi mertuaku memencet hidungku
lagi, “Dasar anak kurang ajar…, Berani sama uminya.., Masa uminya
dinaikin, Tapi say…, umi nikmat banget, ‘marem’ banget. umi belum
pernah merasakan seperti ini”.

“umi, saya juga. Mungkin karena curian ini ya, bukan miliknya…,

“Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas say.., Aduuh berantakan
niih Spermamu pada tumpah di sprei, Keringatmu juga basahi tetek

“umi, malam ini umi nggak usah pulang. Aku pengin dikelonin umi malam
ini. Aku pengin diteteki sampai pagi”, kataku.

“Ooh jangan cah bagus…, kalau dituruti umi juga penginnya begitu.
Tapi tidak boleh begitu. Kalau ketahuan orang bisa geger deeh”,
jawab umiku.

“Tapi umi, rasanya enakkk”.

“Hiyya, umi tahu, tapi kita harus pakai taktik . Toh, umi tidak
akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan
bubar deh”.

Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra,
berciuman lagi penuh kelembutan. Tiada kata-kata yang keluar,
tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Kami saling mengasihi,
antara ibu dan anak, antara seorang pria dan seorang wanita,
kami tulus mengasihi satu sama lain.

Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba
dan membelai. Penisku dicuci oleh umi mertuaku, sampai tegak lagi.

“Sudaah, sudaah, jangan nekad saja. Ayo nanti keburu malam”.

Malam itu sungguh sangat berkesan dalam hidupku. Hari-hari
selanjutnya berjalan normal seperti biasanya. Kami saling menjaga
diri. Kami menumpahkan kerinduan kami hanya apabila benar-benar aman.
Tetapi kami banyak kesempatan untuk sekedar berciuman dan membelai.
Kadang-kadang dengan berpandangan mata saja kami sudah menyalurkan
kerinduan kami. Kami semakin sabar, semakain dewasa dalam menjaga
hubungan cinta-kasih kami.

ulang tahun pernikahan umi


Sekarang umi tidak mungkin hamil lagi karena umi mengalami
pendarahan rahim yang sangat parah ketika melahirkan adikku, itu
dikarenakan saat proses persalinan kepala bayi yang seharusnya
dibawah berbalik. Aku sangat menyayangi dan mencintai umi disamping
itu ada juga perasaanku ingin menikmati tubuh umi. umi sangat cantik,
dadanya besar, dan kalau setiap melihat umi pasti adikku selalu
bangun. Apalagi setiap aku melakukan onani dalam anganku aku
melakukan hubungan intim dengan umi.

“Sayang kamu berhasil, dan kamu juga mendapat ranking teriak umi
sambil melambaikan tangan kepadaku.

Pukul 19.00, kami sekeluarga makan bersama.

“Selamat ya , kamu ingin melanjuntukan ke SMU mana?” tanya abah.
“muhe III” jawabku.
“Kok muhe III sih, ngak muhe IV saja” kata umi.
“Ya sudah ntar Papa cariin tapi kamu harus pertahankan prestasimu yaa” kata Papa.

Pukul 20.00, aku dan umi nonton TV bareng. abah pergi ke Bandung
setelah makan tadi karena katanya ada urusan kerja dan abah akan
di Bandung selama 5 hari, dan aku diminta menemani umi. umi tidak
berapa lama pergi ke kamar tidur.

“umi istirahat dulu ya sayang” kata umi.

Aku menonton TV acara misteri, aku yang orangnya takut akan hal-hal
gaib pergi ke kamar umi supaya ditemanin nonton. Aku mendorong
pintu kamar umi yang ternyata tidak terkunci. Aku sangat takjub
melihat umi yang sedang tidur karena umi tidur tetep memakai jilbab
dan baju panjang. Aku sesak napas tak tahu harus bagaimana karena
ini benar-benar kejadian yang tak diduga.

Aku mendekati umi, umi kalau tidur susah untuk dibangunkan jadi
mungkin ini kesempatanku untuk merasakan tubuh Mama pikirku
dalam hati. Dengan perasaan takut kusibak jilbab umi. Begitu tersibak,
aku sadar bahwa dada umi sangat indah. Dada umi tidak kalah indah
dengan dada cewek jepang yang aku tonton di iklan. Kuraba-raba kedua
dada umi dengan irama kadang keras kadang lembut, kuremas sebantar

“Akh.. Akh..” desah umi walau pelan tapi aku mendengar.

Aku seperti mendapat lampu hijau untuk membuka kancing bajunya
satu , dua, tiga kancing berhasil kulepas. oh tidak dari celah baju
itu menyembulah payudara yang sempurna dengan belahan dada yang rapat
kusapu dengan lidahku bagian berwarna kuning yang tidak tertutup bra
bergerak kanan-kiri juga lidahku menyelinap kebelahannya lidahku
mendesak-desak.menggigit kecil hingga kutelusupkan kebalik bra umi
kanan kiri secara bergantian sedangkan tangan kiriku kuselipkan ke
leher umi untuk mengusapnya.

“Sshh.. hesttttt asShh” desah umi tangan kiriku yang kuselipkan
ke CD untuk memainkan pantat umi yang gempal. susu umi yang kuhisap
kedua puting umi mengeras. Setelah puas menghisap dan menjilat puting
umi aku membuka baju gamis yang sudah sedikit berantakan
saat itu hanya jilbab bra umi saja yang masih belum lepas, kurenggankan
kedua kaki umi dan och memek umi ikut tersikap dan langsung kusapu
dengan lidahku, kukecup puncaknya dankugigit bibirnya. hisapan
sapuan dan gigitan itu silih berganti "ouch ahhhhh ahhhh acchhssset"
desah umi, erangan umi yang kian menjadi. 10 lamanya kumainkan
vagina umi dan “Ohk..achhhhh Ssh” desah Mama dan "cret cret sertttt"
lendir umi lagi-lagi keluar lalu kucucup hingga bersih tak sisa.

Aku ganti dengan mengocok vagina umi dengan jari tangan kiri
sementara tangan kanan mengelu-elus payudara umi yang mengeras.

“Akhh.. Sshh.. Okhh” desis umi agak keras tapi tetap dalam keadaan
tidur. Aku tidak peduli umi bangun atau tidak, kukocok tangan kiriku
di vagina umi dengan lembut.

“slep.. slep..slep” bunyi kocokan vagina umi lalu.
“Akhh.. Akhh. Yaa.. terus.. sampai” gunggam umi yang disertai tubuh
umi mengejang dan mengeluarkan lendir banyak.

Aku tahu pada saat itu umi pasti orgasme lagi langsung saja kujilat
vagina umi yang masih berlendir.

“Wah benar-benar vagina umi wangi dan lendirnya enak” kataku
kubisikkan ke kuping umi yang aku sendiri tidak tahu umi masih tidur
atau sudah bangun.

umi masih mengatur napas karena habis orgasme, tapi aku nekat dengan
mencium mulut umi dan memasukkan lidah ku ke dalam mulut umia.
Ternyata umi membalas kulumanku dan memainkan lidah umi dengan lidah
aku, lama sekali kami saling menghisap dan mengulum. Tapi tanganku
tidak diam. Tanganku meremas buah dada umi, memilin puting umi yang
menyebabakan umi mendesis.

“Okhh.. Akhh...yachh seeppppppt huuuhhffftttttttt”.

Tubuh umi tiba-tiba mengejang lagi tang menandakan umi orgasme untuk
kesekiankalinya.

“Akhh.. Okkhh.. Datang.. Nikmat” gunggam umi lagi tetapi tidak
menampakkan umi akan bangun.

Lagi-lagi cairan umi keluar. Makanya aku langsung memasukkan penisku
ke vagina umi yang sudah basah. Walaupun vagina umi basah tapi
penisku ynag belum besar mudah masuk.
“Okhh… Shh..ehhhh....hesttttt... eeeeehhhhhhhhhrrrrrrrrr” desah umi
waktu burungku masuk ke vagina.

Vagina umi sempit, aku sangat senang menggerakkan burungku.
Vagina umi terasa nikmat yang membuat aku melayang syraf-syaraf dan
otot-otot vagina umi memijit burungku. umi pun seperti cacing
kepanasan menggoyangkan pantatnya tidak beraturan yang membuat
burungku akhirnya masuk seluruhnya ke vagina umi.

“Akkhh.. Okhh.. yachhhhh.. hefffttt setttttt” desah umi sambil
mengejang dan itu membuat aku kaget karena umi orgasme lagi.
Dan cairan umi yang keluar agak memudah kan aku melakukan gerakan
burungku di vagina umi. umi merenggangkan kedua pahanya untuk
memudahkan aku menggerakkan burungku. Mula-mula kukocok pelan-pelan,
lalu selanjutnya berirama kadang pelan kadang cepat yang semakin
membuat umi mengugam dan mendesah-desah.

“Akhh.. Teruus nikmat.. Yaachhh” aku semakin bersemangat, mulai
menganti posisi umi, sekarang Mama telungkup dan pantatnya kubuat
menungging, dengan gaya ini aku merasa nikmat dan umi pantatnya
mengikuti irama goyangan burungku, otot vagina umi mengedut dan
aku yakin umi orgasme, ternyata umi orgasme.

Aku juga mengedut dan muncratlah spermaku di vagina umi, bahkan
aku yakin spermaku menymprot rahim umi karena burungku di vagina umi
selalu kena rahimnya.

“Akhh.. heefttt. heeeeeefttfyAkhh” desah umi.

Aku tak puas lalu kupangku umi dan wajah kami berhadapan lalu
kumasukkan kontolku ke vagina umi. Plleess.. bunyinya.

“Akkhh..ahkk achhhhhhhhhhk” desah Mama.

Kukocok dengan berirama, aku dan umi orgasme berbarengan sambil
kami mengulum. Kudiamkan sebentar burungku dalam vagina umi.
Kukeluarkan, plop bunyinya. Kucium kening umi dan kuusap rambut
dibalik jilbabnya. Kulihat umi sangat lelah dengan keringat yang
bercucuran, ku bisikkan ke telinga umi.

“Lain kali lagi ya mi, umi sangat enak vaginanya” lalu aku matikan
TV dan pergi ke kamar sebelum tidur kulihat jam ternyata jam 3 dini
hari aku selesai main sex dengan umi.

Kesokannya..

Pukul 17.00, aku berenang dengan santainya, aku tidak canggung kalau
bertemu umi begitu juga dengan umi seperti tidak tahu kejadian
semalam.

“fael umi ikut berenang ya” kata umi yang begitu aku berbalik melihat
umi sudah memakai baju renang muslimah, dan yang aku lihat bahwa umi
tetap memakai jilbab itu. umi lalu masuk ke kolam dan menuju ke aku.

“ayo berenang sama umi” kata umi agak tenang. Aku yang mendapat
kesempatan langsung berpikir bagaimana caranya untuk menyetubuhi
umi lagi.

“Begini ya umi, fael akan mengejar umi tapi umi harus berenang
cepat. Gimana umi, mau enggak?” tanyaku.
“Boleh” kata Mama sambil tersenyum.
“Pertama umi bernang dulu ” kataku. dan setelah umi jauh aku
berenang untuk mengejar umi. 3 putaran kolam umi baru bisa kugapai
kami berdua dekat sekali hingga pundak umi dapat kupegang dan
kupeluk umi dari belakang

Lalu aku membelai payudara umi yang montok. Aku melihat umi diam
saja sambil napas umi terlihat sesak, aku mulai membuka baju atas
umi.

“Jangan fael ada Bi Inah dan Bi Pur” kata umia.
“Enggak pa.. pa.. mi enggak ketahuan kok” balasku.

umi diam saja, segera aku menjilat dada kanan umi dan memilin
puting kiri umi yang tertutup bra dengan tangan.

“Akhh… akhh, kamu mulai bandel ya.. ” kata umi sambil mendesah.

Kucium mulut umi dan umi membalas dengan memasukkan lidahnya dan
menghisap lidahku serta meludahi aku. Kami bermain lidah sangat lama.


“masukin donk, umi enggak tahan nih akhh..” kata umi.

Aku lalu menaikkan tubuh umi ke pinggir kolam lalu membuka celana
yang melindungi vaginanya. Begitu terbuka kulihat lendir umi sudah
keluar segera saja kuhisap, kujilat dan kumasukkan lidahku dalam
vagina umi.

“Akkh.. Okhh enak ... vagina umi sangat enak kan fael” kata umi.
“mi aku kan membuat umi lebih baik tapi umi tidak boleh main sex
dengan siapapun termasuk abah” kataku sambil mengocok-ngocok vagina.
“Iya , cepat masukkin burungmu ke vagina umi akkhh.. Sshh” jawab umi.

Aku naik ke pinggir kolam lalu mendudukan umi di atas pangkuanku
dengan wajah kami bertemu “bleess” bunyi burungku ke vagina umi.

“Wah, umi sudah bisa ya nampung burung fael” candaku.
“Kan kemarin sudah latihan ama kamu” kata umi.

Lalu aku sadar bahwa umi kemarin suka melakukan sex denganku.
Dengan semangat kupompa dengan cepat.

“Akkhh.. Yaahhhhhccc.. Enak sayang.. terus” teriak umi.

Senyumku melebar dan aku pun mencium mulut umiku yang dari tadi
mendesis dengan disertai pompaanku yang cepat.

“Sayang.. Saayangg umi datang” teriak umiku. Lalu kurasakan mani umi
menyiram burungku yang masih memompa. Tubuh umi menegang dan
memelukku dengan kuat, tapi tiba tiba Bi Inah kulihat datang.
“Kenapa sayang kamu mau main di kolam sama umi?” tanya umia.
“Iya Ma habis Bi Inah datang”jawabku.

Aku senderan di dinding kolam sedangkan umi berhadapan denganku.
umi lalu masuk ke air untuk bersembunyi. lalu umi muncul diseberang
kususl umi namum aku tidak segera mendekat. umi yang sudah
bersandar pada dinding kolam dan bibi sudah tak terlihat.
kuhisap, kujilati vaginanya kulakukan yang terhebat dan membuat
umi mendesah.

“Akhh”.

Kutarik umi.

“Enggak pa.. pa.. umi?” Tanyaku.

Waktu umi mau menjawab, kucium mulut umi dan kumasukkan burungku ke
dalam vagina umi dengan gaya aku seperti mengendong umi. Lama kami
melakukannya dan umi memeluk erat-erat, tubuhnya mengejang dan
orgasme umi untuk ke-2 kalinya. Aku yang masih bangun menyuruh umi
naik lagi ke luar kolam dan umi ku suruh menungging. Kali ini aku
masukin burungku ke lubang pantat umi.

“umi, kita anal sex yuk?” tanyaku.
“Jangan , umi belum pernah” jawab umi.

Tanpa memperdulikan jawaban umi kumasukkan dengan paksa ke pantat
umi walau pun lama akhirnya masuk juga.

“Penuh.. Sakit” teriak umi.

Aku tak peduli tetap kukocok tak berapa lama umi menggoyang
pantatnya untuk mengimbangi kocokanku.

“Enak achhhh...settff.. Shh.. Yang keras sayang” teriak umiku.

Kupercepat lajuku, burungku mengedut dan tubuh umi mengejang lalu
kami sama-sama orgasme.

“Akhh umi datang sayang” teriak umi.
“Akhh vagina umi enak juga” kataku.

Setelah kami selesai sex. Kami mandi berdua lagi dan melakukan sex
lagi. Terus-terusan kami melakukannya dimana ada kesempatan, entah
saat mandi, malam ketika abah keluar kota, di mobil, dan kami juga
menyewa hotel jika kondisi tidak aman tapi kami ingin melakukan sex.
Pokoknya kami melakukannya setiap hari baik itu dimana tempatnya.

Aku memasuki kelas 2 SMU..
abah ingin merayakan pernikahan umi dengan abah dengan liburan dari
kantor untuk 3 orang selama 2 hari, aku pun ikut dalam liburan
tersebut. Memang umi masih menepati janjinya untuk bermain sex
hanya dengan aku, tapi aku merasa umi akan mau melakukan hubungan
badan karena ini hari pernikahan mereka. Makanya aku pun berhasrat
untuk minta ikut. umi tahu alasan sebenarnya aku ikut makanya umi
mengiyakan permintaanku. Liburan ini benar-benar liburan buat kami
tapi tidak untuk umi makanya liburan akan ulang tahun pernikahan
mereka menjadi hubungan sex antara Ibu dan anak.

Pukul 14.00, kami tiba divila. kamarnya bagus. abah memesan buat
kkeluarga. Aku melihat abah mencium umi tapi umi menolak karena
umi melihat mataku yang menatap umi dengan tajam.

“Kamu kok selama ini menolak apapun permintaanku, bahkan untuk
kucium aja kamu nolak” tanya abah.
“Malu kan dilihat orang” hindar umi.

Telepon abah berbunyi dan abah ngomong sebentar lalu menghentikan
pembicaraannya. Kamar aku dan ke-2 orang tuaku bersebelahan,
aku mau masuk lalu kudengar.

“mi, abah pergi dulu ya maaf, nih ntar abah baliknya jam 12.00
katanya

Aku masuk kamarku, kutunggu selama 4 menit dan keluar kamar sambil
melihat abah ada atau tidak. Kulihat tak ada abah maka aku pun
membuka kamar umi yang ternyata tidak terkunci. Aku masuk dan
merantai pintu kamar, kulihat umi denganrok sedang memakai jilbabnya
tanpa baju mendekat kepadaku. Diciumnya bibirku, akhirnya kami
saling mengulum. umi menundukkan wajahku ke roknya, dan membuka
mengangkatkannya. Dengan cepat aku juga membuka cd umi.

aku mengulum vagina umi, menjilat, mengocok.

“Akhh” desah umi.
“umi lebih dahsyat 100x dari pada gadis difilm itu” kataku.

Dengan kehebatan umi dalam sex. Cpreett.. Cepreet.. suara dalam
vagina umi dan aku pun menelan sperma umi tanpa ada yang tersisa.

“Enak sekali sperma umi” kataku.

umi membawaku ke ranjang lalu aku melakukan oral lagi ke umi.
Kuhisap jilat klirotis umi, sedangkan tangan kanan mengocok pantat
umi, lalu tangan kiri bermain aktif dengan buah dada umi,
kuremas-remas dengan ganas.

“Akhh.. Teruuss yang.....hesspppppp accchhhhhhhh” desah umi.

Kumainkan posisi ini dengan lama, umi pun mengejang.

“Akkhh.. Memekku.. Aku.. Datang sayaanngg” teriak umi sekeras
mungkin.

Kurasakan dimulutku lendir umi keluar dari vaginanya, sedangkan
tangan kananku merasa keluar lendir juga dari lubang pantat umi.
Kujilat dan kutelan lendir umi baik yang di vagina dan lubang
pantat umi. Kucium umi lalu kutanya.

“Siap umiku sayang” kataku.
“Terserah kamu dan burungmu say, pantat, buah dada, vagina umi
semuanya hanya milikmu”.

Dengan semangat umi membuka pahanya lebar-lebar, tapi umi salah
karena kumasukkan kontolku ke lubang pantat umi.

“Ukhh.. Sshh.....seeeeess yappppppppppppppppp” desah umi.

Dengan umi yang berlendir dan selama ini kami berhubungan sex,
mengakibatkan umi tidak kesusahan menerima burungku. Tak berapa
lama umi mengaitkan kedua kakinya ke pinggangku dan tubuh umi
menegang.

“Oohh.. Yeeaahh...yaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” teriak umi.

Kurasakan daging di lubang pantat umi mengurut burungku dan
menyiram dengan lendir umi. Aku tak peduli umi orgasme, tetap
kupompa lambat, cepat, lambat dengan berirama. Lalu aku
menelungkupkan umi dan membuat umi menunging, kumasukkan burungku
tetap pada lubang pantat umi. umi mengoyangkan pantatnya sesuai
gerakanku. Sepertinya gairah umi naik lagi, karena umi mendesis.

“Oohhk.. Uhkk.. Yeaa” sambil tetap mengimbangi gerakanku. Kontolku
semakin besar dan gerakan umi juga semakin liar,
“umi, fael datang” kataku.
“Tahan yang datangnya sama umi ya sayangg.. Okhh....” balas umi.

Tak berapa lama aku dan umi orgasme berbarengan. Di pantat umi
Bercampur benih kasih cinta spermaku dengan mani umi.

Kulihat jam ternyata sudah jam 18.00, “umi pindah yuk ke kamarku”
ajakku, “Ntar abah jadinya enggak bisa main sama umi” kataku lagi.
“Ayuk lagipula umi inikan milikmu sayang” kata umi sambil mengulum
mulutku.

Kontan gairahku naik lagi tapi sempat kutahan, dan meminta umia
pindah. Kami pun pindah ke kamarku, lalu kami main lagi.
hinggga kami lelah karena mengalami banyak orgasme

pagi yang indah


Aku seorang wanita karir yang cukup mapan, boleh dibilang karirku
sudah mencapai tingkat tertinggi dari yang pernah kuimpikan. Tahun
lalu aku memutuskan keluar dari pekerjaanku yang sangat baik itu,
aku ingin memperbaiki rumah tanggaku yang berantakan karena selama
4 tahun ini aku dan suami tidak pernah berhubungan dengan baik
sehingga kami masing-masing memiliki kegiatan di luar rumah sendiri-
sendiri. Anak kami satu-satunya sekolah di luar kota, kesempatan
untuk berkomunikasi makin sedikit sampai akhirnya kuputuskan untuk
memulai lagi hubungan dengan suamiku dari bawah. Tapi apa boleh buat
semua malah berantakan, suamiku memilih cerai ketika aku sudah keluar
dari karirku selama 6 bulan. Aku tak dapat menyalahkannya karena
akupun tidak begitu semangat lagi setelah mengetahui dia mempunyai
wanita simpanan, dan itu juga bukan salahnya maupun salahku. Kupikir
itu adalah takdir yang harus kujalani.

Sekarang usiaku sudah 37 tahun dan aku tidak pernah bermimpi untuk
menikah lagi, sehari-hari aku lebih banyak mobilling dengan
teman, kadang-kadamg kami shoping untuk membunuh waktu belaka.
Sejak 1 bulan yang lalu aku membiarkan salah seorang keponakanku
untuk tinggal di rumahku, aku tergerak menolong orang tuanya yang
mempunyai ekonomi pas-pasan sehingga untuk kost tentu memerlukan
biaya yang mahal, sedangkan untuk bayar sekolah saja mereka sudah
bekerja mati-matian. Keponakanku bernama rosi, usianya baru 14 tahun,
kubiarkan ia tinggal di salah satu kamar di lantai 2. rosi sangat
sopan dan tahu diri, jadi kupikir sangat menguntungkan ada seseorang
yang dapat menjaga rumahku sewaktu aku dan teman-teman keluar. Tapi
ternyata rosi membawa berkah yang lain.

Pagi itu aku segan sekali bangun dari tempat tidur, baru kemarin
malam aku kembali dari kairo dan kebetulan hari itu adalah hari
minggu, sehingga aku memutuskan akan tidur sepuas mungkin, semua
pembatu libur pada hari minggu, mereka boleh kemana saja, aku tidak
peduli asal jangan menganggu tidurku. Aku tergolek saja di ranjang,
baju gamisku terbuat dari sutera tipis berwarna putih, kupandangi
tubuhku yang mulai gempal, kupikir aku harus mulai senam lagi.
Kulihat jam menunjukkan angka 8. Ah biarlah aku ingin tidur lagi,
jadi aku mulai terkantuk-kantuk lagi. Tiba-tiba aku mendengar suara
langkah kaki di depan pintu, lalu terdengar ketukan, aku diam saja,
mungkin salah seorang pembantu ingin mengacau tidurku.

“bu de..”, ooh ternyata suara rosi. Mau apa dia? Aku masih diam tak
menjawab, kubalikkan badanku sehingga aku tidur telentang, kupejamkan
mataku, kedua tangan kumasukkan ke bawah bantal. Ketukan di pintu
berulang lagi disertai panggilan.
“Persetan!”, pikirku sambil terus memejamkan mata. Tak lama kemudian
aku kaget sendiri mendengar pegangan pintu diputar, kulirik sedikit
melalui sudut mataku, kulihat pintu bergerak membuka pelan,
lalu muncul kepala rosi memandang ke arahku, aku pura-pura tidur,
aku tak mau diganggu.
“bu de…?”, Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku
makin erat.

Beberapa saat aku tidak mendengar apapun, tapi tiba-tiba aku tercekat
ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mata,
astaga ternyata rosi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya
sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gamisku, aku lupa sedang mengenakan baju tidur yang tipis apalagi
dengan tidur telentang pula. Hatiku jadi berdebar-debar, kulihat
rosi menelan ludah, pelan-pelan tangannya mengusap betisku, hatiku
makin berdebar tak karuan. Mau apa dia? Tapi aku terus pura-pura
tidur.
“bu de…”, Suara rosi terdengar keras, kupikir ia sedang ingin
memastikan apakah tidurku betul-betul nyenyak atau tidak. Kuputuskan
untuk terus pura-pura tidur. Kemudian kurasakan gaun tidurku
tersingkap sedikit, lalu kurasakan tangan rosi mengelus lututku,
jantungku seperti melompat, aku mencoba tenang agar pemuda itu tidak
curiga.

Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus telapak kakiku. karena tangan
kumasukkan bawah bantal jadi tentu saja dadaku terangkat. Kuintip
lagi…, aduhhh wajah remaja itu dekat sekali dengan wajahku, tapi
aku yakin dia masih belum tahu aku pura-pura tidur, kuatur napas
selembut mungkin. Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku,
bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa
yang akan dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemudian kurasakan
tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH, mula-mula ia
cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya,
lalu kurasakan buah dadaku mulai diremas-remas, dari balik jilbab
aku merasakan seperti ada yg sedang bergolak di dalam tubuhku,
sudah lama aku tidak merasakan sentuhan laki-laki. Sekarang aku
sangat merindukan seorang pria, aku memutuskan terus diam sampai
saatnya tiba.

Sekarang tangan rosi sedang berusaha membuka kancing baju bagian
atas, tak lama kemudian kurasakan tangan remaja itu meremas dan
memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti malah
membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan
tangannya gemetar ketika memencet puting susuku, kulirik pelan,
kulihat rosi mendekatkan wajahnya kearah buah dadaku, lalu ia
menjilat-jilat payudaraku, tubuhku ingin menggeliat merasakan
kenikmatan gigitan-gigitan kecilnya, aku terus bertahan. Kulirik
payudaraku yang berwarna kuning mulus sudah berkilat oleh air liurnya,
perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali. lidahnya terus
menyila-jilat susuku disertai dengan gigitan-gigitan kecil, tangan
kanan rosi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya
meraba vaginaku yg masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku
sudah basah atau belum, yang jelas jari-jari rosi menekan-nekan
lubang vaginaku dari luar baju gamis, lalu kurasakan tangannya
menyusup masuk ke dalam, jantungku berdebar keras sekali, kurasakan
kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari rosi sedang berusaha
menyelinap celana dalamku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke
dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri sandiwaraku, aku
sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.

“rosi!!! Ngapain kamu?”, Aku berusaha bangun duduk, tapi kedua
tangan rosi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba rosi mencium
mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak, kukerahkan seluruh
tenagaku, tapi rosi makin keras menekan pundakku, malah pemuda itu
sekarang menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditekan oleh
tubuhnya yang besar. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku,
lidahnya masuk ke dalam mulutku, aku pura-pura menolak.
“bu de…, maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan
saya bu de” rosi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan
pandangan meminta.
“Kamu kan bisa dengan teman-teman kamu yang masih muda. bu de kan
sudah tua” Ujarku lembut.
“Tapi saya sudah tergila-gila dengan bu de…, saya akan memuaskan
bu de sepuas-puasnya”, Jawab rosi.
“Ah kamu…, ya sudahlah terserah kamu sajalah”, Aku pura-pura menghela
napas panjang, padahal tubuhku sudah tak tahan ingin dijamah olehnya.
Kemudian rosi melepaskan kancing baju gamisku, sehingga terbukalah
bagian atas tubuhku mata rosi makin terbelalak ketika melihat
gundukan kembar payudaraku yang kuning mulus hanya tertutup bra satu
tangannya meraba turun hingga pinggangku berputar-putar lalu turun
lagi kepantatku yang masih bulat meremas-remas dan " auhchhc setttt"
rosi melanjutkan menjilati susuku " aduchhh ahhhhhh hufftttttt"
Lalu rosi melepaskan pakaiannya, sehingga aku bisa melihat penisnya
yang belum besar, penis itu sudah menegang keras. rosi mendekat
ke arahku.
“bu de diam saja ya”, Kata rosi. Aku diam sambil berbaring telentang,
kemudian rosie mulai menciumi wajahku, telingaku dijilatinya, aku
mengerang-erang, kemudian leherku dijilat juga, sementara tangannya
meremas buah dadaku dengan lembut. Tak lama kemudian rosi
merenggangkan kedua pahaku, lalu kepalanya menyusup ke selangkanganku.
vaginaku yang masih tertutup CD dijilat dan dihisap-hisapnya, aku
menggeliat-geliat menahan rasa nikmat yang luar biasa. Lalu rosi
menarik CD-ku sampai copot, kedua kakiku diangkatnya sampai pinggulku
juga terangkat, sehingga tubuhku menekuk, kulihat vaginaku yang
berbulu tipis itu mengarah ke wajahku, punggungku agak sakit, tapi
kutahan, aku ingin tahu apa yang akan dilakukannya. Kemudian rosi
mulai menjilati vaginaku, kulihat lidahnya terjulur menyibak bulu
vaginaku, lalu menyusup ke belahan bibir vaginaku, aku merintih
keras, nikmat sekali, clitorisku dihisap-hisapnya, kurasakan lidahnya
menjulur masuk ke dalam lubang vaginaku, mulutnya sudah bergelimang
lendirku, aku terangsang sekali melihat kelahapan remaja itu menikmati
vaginaku, padahal kupikir vaginaku sudah tidak menarik lagi.
“Enak rosi? Bau kan?”, Bisikku sambil terus melihatnya melahap
lubangku.
“Enak sekali bu de, saya suka sekali baunya”, Jawab rosi, aku makin
terangsang. Tak lama aku merasakan puncaknya ketika rosi makin dalam
memasukkan lidahnya ke dalam vaginaku.
“rosi…, aaaaaa…, eeenaaaakk” Kurasakan tubuhku ngilu semua ketika
mencapai orgasme, rosi terus menyusupkan lidahnya keluar masuk
vaginaku. Kuremas-remas dan kugaruk-garuk rambut rosi. Kemudian
kulihat rosi mulai menjilat lubang pantatku, aku kegelian, tapi rosi
tidak peduli, ia berusaha membuka lubang pantatku, aku mengerahkan
tenaga seperti sedang buang air sehingga kulihat lidah rosi berhasil
menyusup kesela lubang pantatku, aku mulai merasakan kenikmatan
bercampur geli.
“Terus rosi…, aduuch nikmat banget, geli…, terussssttt…, aucchh…”,
Aku mengerang-erang, rosi terus menusukkan lidahnya ke dalam lubang
pantatku, kadang-kadang jarinya dimasukkan ke dalam lalu dikeluarkan
lagi untuk dijilat sambil memandangku.
“Enak? nikmat yach?”.
“Enak bu de…, nikmat kok”, Jawab rosi, tak lama kemudian aku kembali
orgasme, aku tahu lendir vaginaku sudah membanjir. Kucoba meraih
rosi, tapi sulit sekali. Aku merasa kebelet ingin pipis, tiba-tiba
tanpa dapat kutahan air kencingku memancar sedikit, aku mencoba
menahannya.
“Aduh rosi…, nggak tahan mau pipis dulu” Aku ingin bangun tapi
kulihat rosi langsung menjilat air kencingku yang berwarna agak
kuning. Gila! Aku berusaha menghindar, tapi ia malah menyurukkan
seluruh mulutnya ke dalam vaginaku.
“aa…, jangan ros…, jangan dijilat, itu kan pipis bu de”, Aku bangun
berjalan ke kamar mandi, kulihat rosi mengikutiku.
“bu de pipis dulu, rosi jangan ikut ah…, malu”, Kataku sambil
menutup pintu kamar mandi, tapi rosi menahan dan ikut masuk.
“Saya ingin lihat bu de”.
“Terserah deh”.
“Saya ingin merasakan air pipis bu de”, Aku tersentak.
“Gila kamu? Masak air pipis mau…”, Belum habis ucapanku, rosi sudah
telentang di atas lantai kamar mandiku.
“ayo bu de…”, Hatiku berdebar, aku belum pernah merasakan bagaimana
mengencingi orang, siapa yang mau? Eh sekarang ada yang memohon untuk
dikencingi. Akhirnya kuputuskan untuk mencoba.
“Terserah kamu…” Jawabku, lalu aku berdiri diantara kepalanya,
kemudian pelan-pelan aku jongkok di atas wajahnya, kurasakan vaginaku
menyentuh hidungnya. rosi menekan pinggulku sehingga hidungnya amblas
ke dalam vaginaku, aku tak peduli, kugosok-gosok vaginaku di sana,
aduchh... aghhhrr settt seettt hahhh achhhhhhhhhhhhhhhh yacchhhhhh
dan sensasinya luar biasa, kemudian lidahnya mulai menjulur lalu
menjilati lubang pantatku lagi, sementara aku sudah tidak tahan.
“Aduchhh…,achhh aaaaa huuuuuffffffffttttttttttttttt mau keluar”
"srerrrrttttttttttt........"rosi memejamkan matanya. Kuarahkan lubang
vaginaku ke mulutnya, kukuakkan bibir vaginaku supaya air kencingku
tidak memencar, kulihat rosi menjulurkan lidahnya menjilati bibir
vaginaku, lalu memancarlah air kencingku dengan sangat deras,
semuanya masuk ke dalam mulut rosi, sebagian besar keluar lagi.

Tiba-tiba rosi menusuk vaginaku dengan jarinya sehingga kencingku
tertahan seketika, kenikmatan yang luar biasa kurasakan ketika "ochhhh"
kencingku tertahan, lalu vaginaku ditusuk terus keluar masuk dengan
jarinya. Kira-kira 1 menit kurasakan kencingku kembali memancar
dashyat, sambil pipis sambil kugosok-gosokkan vaginaku ke seluruh
wajah rosi. remaja itu masih memejamkan matanya. Akhirnya kulihat
kencingku habis, yang keluar cuma tetes tersisa disertai lendir
bening keputihan menjuntai masuk ke dalam mulut remaja itu, dan rosi
menjilat serta menghisap habis. Aku juga tak tahan, kucium mulut rosi
dengan lahap, kurasakan lendirku sedikit asin, kuraih rosi,
kurasakan rosi sedang mencelucupi vaginaku sambil mengocok lubang
pantatku.
Tak lama kemudian kurasakan tubuh rosi menegang lalu ia menjerit keras.
penisnya menyemburkan air mani panas yang banyak sekali.aku seperti
meregang nyawa, tubuhku berliuk-liuk disertai erangan-erangan keras.
Setelah beberapa lama, akhirnya tubuhku agak melemas, tapi terus
kuhisap.
“bu de mau coba ?” Aku ingin menolak, tapi kupikir itu tidak adil.
“Ya deh… Tapi sedikit aja” Jawabku. Kemudian rosi berlutut di lantai
lalu kedua tangannya mengangkat kepalaku sehingga Kujilat-jilat kepala
yang masih berlendir. Tak lama kemudian air pipis rosi menyembur
terasa panas dan asin,Kupejamkan mataku, yang kurasakan kemudian
rosi memukul-mukulkan penisnya ke vagina dan pahaku. Setelah
rosi kembali menyedot putingnya sambil meremas juga. Kira-kira
2 menit penis rosi mulai tegang kembali, keras seperti kayu. rosi
lalu mengarahkan penisnya ke vaginaku, kutuntun penis itu masuk
ke dalam vaginaku. "blest aduch aducccchhhhh ahhhhhrrrr enakkkkk"
Kemudian pemuda itu mulai memompa penisnya ke dalam vaginaku.
" achhh huuuufttttttt... haaaaachhhhh terussstt sefttt hessssss"
Aku merasakan kenikmatan yang bukan main setiap penis itu dicabut
lalu ditusuk lagi. Kadang rosi mencabut penisnya lalu memasukkannya
lagi dengan hentakan keras " ach akhhh hooooo ochhhhhhhhhhhhhh",
kemudian kurasakan pemuda itu berusaha menusuk masuk ke dalam lubang
pantatku.

“Pelan-pelan…, sakit” Kataku, kemudian kurasakan penis itu menerobos
pelan masuk ke dalam lubang pantatku, sakit sekali, tapi diantara
rasa sakit itu ada rasa nikmatnya. Kucoba menikmati, lama-lama aku
yang keenakan, sudah 3 kali aku mencapai orgasme, sedangkan rosi
masih terus bergantian menusuk vagina atau pantatku. Tubuh kami sudah
berkubang keringat, kulihat lantai kamar mandiku yang tadinya kering,
sekarang basah semua.
“aakkhh…, bu de, bu de…, aa” rosi merengek-rengek sambil memompa
terus penisnya di dalam lubang pantatku. Dengan sigap aku bangun
lalu secepat kilat kumasukkan penisnya ke dalam vaginaku, kugoyang
penis itu sampai akhirnya menyemburlah cairan kenikmatan dari penis
rosi disertai jeritan panjang, untung tidak ada orang dirumah.
Air maninya menyembur banyak sekali, sebagian masuk divaginaku
sebagian lagi tumpah di pahaku sehingga seluruh pahaku berlumuran
air mani remaja itu.

Kemudian rosi menggosok penisnya ke belahan pantatku, lalu kami
berpelukan erat sambil bergulingan di lantai kamar mandi. Kepuasan
yang kudapat hari itu benar-benar sangat berarti. Aku makin sayang
dengan rosi. Ada saja sensasi dan cara baru setiap kali kami bercinta.

Selasa, 08 Desember 2009

pembimbing IRM sekolah


aku belum lama sekolah di sini, masih 1/2 tahun, aku bingung cari
ruang osis.selama 30 aku keliling daerah disekitar sekolahku.
Ruang demi ruang aku lewatii, hanya untuk mencari ruang osis.
Setalah lama aku mencarinya, aku berhenti sejenak, untuk melepas
lelah sekaligus memulihkan energi. Aku beli minum di kantin sekolah,
kuminum segelas es cola, lalu tiba2 mataku terperanjak saat aku
melihat wanita anggun dengan memakai jilbab dan busana pendidik yang
kalau dia duduk, Mataku tak henti2nya melihatnya, tanpa berfikir
panjang lalu aku hampiri saja.Lalu aku bertanya

“Permisi bu, ruang osis yang mana?”
Lalu dia menjawab” O kamu mau keruang osis ya?”
aku menganggukan kepala, itu tanda iya
“ruang osis di disekolah ini ada di sisi timur tengah sana”katannya
“di sekolah ini banyak blok ruang kok,
Tanpa berfikir panjang aku langsung menjawab”terimakasih ibu saya
lihat dulu tempatnya ya”
aku bayar minuman dan langsung meluncur ketempat tersebut yang

ibu berjalan di depanku, dan aku mengikutinya,sungguh indah sesuatu
yang tertutupi oleh busana itu.
Ternyata ruangnya tidak jauh dari aula yang tadi.

“itu ruangnya, oh iya namanya siapa?”
“fare bu”jawabku dengan sopan dan lugu
“dan nama saya nissa, anak sekolah sini menyebutnya umi nissa”
“iya umi………….”
“saya pembimbing IRM," imbuhnya

“ooo iya….. ini kesehatan sekolah" sambil membukakan pintunya
saat itu terlihat begitu besar dada umi nissa dari sela jilbabnya,
benar2 indah, kira2 34 lah ukurannya

aku langsung meneliti beberapa perlengkapan osis, tanpa melihat

Keesokan harinya, tepatnya hari kamis, aku langsung membawa tugas
mading keruang osis disekolah baruku. umi nissa menyambutku dengan
ramah, sekarang dia mengenakan blaser hitam yang feminim namun tetap
mengedepankan profesionalitas dan spiritualist.

Tak kusadari saat aku sibuk dengan menata meja dan pelengkapannya,
ternyata umi nissa membuatkanku air minum.
Dalam hatiku bertanya”Kenapa dia baik sekali ya?”

Akhirnya aku selesai menata, Sedangkan umi nissa lagi asik majalah
sambil duduk di sofa.Setelah itu aku menghampiri umi nissa untuk
menanyakan soal konsep mading edisi bulan depan. penjelasannya
gamblang dan ketika umi nissa menanyakan pandanganku tenteng plan
yang dulu apakah perlu ada perubahan jawabku " hanya pada point
3 s/d 5 mading harus menyesuaikan dengan konsep baru.
umi nissa Sudah menangkap arah pembicaraanku dan saya sangat
berteimakasih karena memiliki pembimbing yang cakap.

Sungguh cantik Wanita ini, Dadanya yang montok dan sintal, apa lagi
bibirnya yang seksi, kecil tipis membuat kejantananku bangkit.

Tak begitu lama tiba2 umi nissa Bangun dari duduknya,dan mengajakku
menikmati hidangan dari dapur sekolah

“Iya re Kamu dah selesaikan madingnya?”tanyanya dengan mata agak
terpejam.
“sudah umi nissa”
“wah hebat juga yah”
“re kalau haus ambil sendiri ya”sambil berjalan menuju ruangnya.
Saat siang tiba. Aku sedang sibuk dengan komputerku, sedang
umi nissa melanjutkan membaca majalah disofa seperti yang tadi.

Tak begitu lama, umi nissa berkata.
“re lagi ngapain?”
“Nih lagi Buat animasi "
“Wah bagus ya” katany

Obrolan2 ringan kami lakukan
lalu yang bikin aku kaget adalah saat dia bertanya “re di komputermu
ada virus nggak?”
“ya jelas ada dong mbak, Kalau komputer nggak ada virusnya namanya
komputer pajangan toko” Gurau ku
“HaHAHA, coba mana, lihat dunk”

Langsung aja aku tunjukin.

Aku agak degdegan juga sih,
setelah sekitar 5 menit kami amati bersama, umi nissa mulai ada
gejala2 aneh.mula2 dia bingung menata duduknya, terus lama kelamaan
dia mulai menaruh tangannya di atas dadanya yang montok itu.
“umi nissa kenapa?” Tanyaku sedikit basa basi.
“Eh enggak nih ” Jawabnya agak menutupi-nutupi
Tak lama kemudian, Tak tau mengapa duduk kami menjadi semakin dekat,
dan kemudian tanggannya ternyata sudah ada di atas pangkuanku, tepat
di aras pusakaku yang sudah menegak dari tadi.
Tanpa sempat berfikir, tangan umi nissa semakin menggila.Mula–mula
dia hanya mengelus2 dengan pelan tapi kelamaan dia membuka meremasku.
Akupun tak mencegahnya.
Aku tak tahan merasa geli dan enak beracampur menjadi satu,
sehingga aku tak sempat lagi berfikir.
aku pun mengimbanginya dengan meremas2 dengan mesra dada yang indah
itu. “oh enak umi nissa”
“kamu suka ga re’?”
“suka banget umi nissa”Dengan tanganku bergerila di sekitar dadanya,
tak menunggu perintah aku langsung melucuti kancing blasernya.

Wah ternyata kulitnya bener2 mulus, dadanya juga montok apalagi
dipucuknya terdapat puting yang indah dan siap untuk di permainkan.
Mulut dan lidahku mulai beraksi, kujilat, kukulum semua bagian dada
umi nissa dengan nikmat, dan tanganku mulai mencoba masuk kedalam rok
panjangnya yang super halus itu.
ternyata didalam rok panjang itu ada sebuah gundukan daging yang
sudah basah.
“Ah dek, enak re” rintihnya perlahan

Aku mulai menyingkapkan ujung rok panjangnya.
Wah benar2 indah sesuatu yang tersembunyi disini.
“umi nissa ini bener2 menggairahkan”kataku, sambil aku menyentuhnya
dengan lembut di bagian lipatan paha itu
tak lama, aku langsung menciumi daerah sekitar paha itu, lalu aku
menetap di daerah lipatan itu.Benar – benar wangi, aroma khas wanita.

“Aaaaaaaaaaaaaah re, enak banget ahhhaahhh”rintihnya saat kujilati
dan kuhisap2 memek yang sudah basah itu
“Iya re lanjutkan re, terus ahhh ought”

“Masukin aja dek ”
Mendengar kata itu, aku langsung bergegas.lidahku yang sudah siap
untuk menghujangnya aku persiapkan.dia terlentang dengan pasrah.
aku masukan lidahku “wangi umi nissa?”ucapku
berkali2 aku coba memasukan, sangat sulit.
“iya nih jarang dipake kok”guraunya.

akhirnya aku bisa memasukannya
“ahh ayo re mainkan”desahnya membuatku semakin bernafsu.

aku mulai melakukan gerakan kluar masuk.
Lama kelamaan terasa ritme yang tetap, dan dia mengimbangi irama
yang aku mainkan. Suara yang khas dari tepukan paha membuat irama
yang sungguh indah.

Semakin lama irama menjadi semakin cepat
“ooouuuuuhhh aaaahh iya re itu enak re”rintihnya lagi
“ahhhh dekkkkkkkkkkk aku hampir nih”
“iya umi nissa aku hisap saja”

“iya re, nih”
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH“rintihnya seiring dengan
kurasakannya cairan hangat di dalam vagina umi nissa itu.
setelah menelan semua madunya tubuh umi nissa tergeletak lemas
disofa. sekian menit kami terdiam terpaku hingga kemudia umi nissa
melepasi kancing blasernya satupersatu menanggalkan roknya juga
dan kii umi nissa hanya berbra dan jilbab.
umi nissa membantuku melepasi seragam sekolahku.

akhirnya kami ganti posisi dengan gaya saling berpangku. dimana
umi nissa mendudukiku dan payudara umi nissa yang montok tepat
berada didepan mulutku
“ayo re, maenkan lagi”
“Iya umi”
pelan umi nissa menuntun pusakaku kedalam vaginanya dan "besstt"
sering dengan itu kuenyut-enyut puting umi nissa
auhc... aauuuuhhhhhh settt steeee..... lebih kuat re..."
umi nissa memopakan vaginanya maju mundur berulang-ulang
austts hufftttt ...... accccccccccccchhhhhhhhhhhhh"
erang umi nissa menjadijadi, aku sudah mulai panas, irama semakin
keras dan dia jadi semakin sering mengeluarkan cairan hangat itu.

“ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh enak re, lagi dunk”Setiap dia mulai
klimaks, selalu ngomong kayak gitu dan mendongakkan tubuhnya.

Akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang keluar ,seolah tak mau
ditahan.
“aaaahhhh umi nissa hampir kluar nih”
“Kluarin didalam aja re, aku juga hampir nih ahhh”
“Kita bareng2 aja ya mi”pintaku.

“Iya achhh uhhhh...,ahhh”
“hampir mi”

“Ah ahhh UHHH aHHHHHHHHHHHHHAAAAAHHH”cairan yang panas keluar dari
pusaka ku seiring dengan sesuatu yang panas juga kluar di dalam
vagina umi nissa

Kemidian kami terkulai tak berdaya di atas sofa, pusakaku masih
menancap di vagina indah itu.
Dan filem dikomputerku tetap menyala hingga pagi hari.

Selanjutnya kami semakin sering melakukannya, kadang di sofa,
di kamar mandi, bahkan di dapur juga pernah dan yang aneh lagi,
di kebun belakang juga pernah.walau masih banyak guru disini.
saat sepi kami manfaatkan waktu itu.

pelajaran istimewa


" selamat malam pemirsa, tahukah anda bahwa
Menstimulasi indera-indera dalam tubuh, seperti memasang lagu-lagu
favorit atau menyemprotkan wewangian yang seksi bisa mempengaruhi
libido seorang wanita. Indera-indera pada tubuh memiliki kemampuan
untuk meningkatkan libido dengan cara yang berbeda. Disarankan
untuk menstimulasi indera dengan cara yang berbeda-beda. Misal,
cari kumpulan lagu baru, berikan penutup mata pasangan (bisa dengan
scarf lembut), agar ia bisa memfokuskan diri pada indera lain yang
sedang distimulasi. Cara lainnya, Anda bisa gunakan lotion wangi
untuk pijatan. Gunakan imajinasi Anda untuk menstimulasi indera
yang berbeda. dan berita seputar aktivitas sexual tadi menutup
bincang-bincang kita pada malam hari ini, terimakasih atas perhatian
dan partisipasi anda melalui hotline service kami. salam hangat dari
kami semoga anda dan pasangan selalu berbahagia."

penggalan diatas adalah kalimat penutup dari acara bincang malam
yang disiarkan langsung oleh sstv yang kami saksikan diruang
keluarga rumah kami dan pada malam itu hanya ada saya dengan umi.
rumah yang tidak terlalu besar, abah sudah 2 tahun berpisah
dengan umi karena watak abahku yang selalu mementingkan keluarga
besarnya. dan sekarang umurku menginjak 14 tahun dan umi baru
merayakan ulangtahunnya yang ke 39, tentu hubungan kami sangat
dekat, kami sering membicarakan persoalan remaja kini yang
menurut umi sudah pada tahap yang kritis. banyak nasehat yang
saya terima namun begitu umi tetap membuka diri untuk menerima
bantahan yang saya kemikakan jika memang hal tersebut tidak
melenceng dari konteks. juga pada malam itu kami membicarakan
apa yang baru kami saksikan bersama.

"umi, menurut umi apa tema yang diangkat oleh acara tadi dapat
dianggap mewakili keadaan yang sebenarnya dalam kehidupan
berkeluarga?" tanyaku mengomentari acara yang baru berahir dan
untuk menyegarkan suasana yang terasa sunyi, jawab umi "dalam
saat-saat tertentu hal itu sering menjadi penyebab keretakan
hubungan pasangan". "apa sebabnya?" tanyaku lagi " mereka
menganggap remeh hal-hal kecil dan tak menyadari itu seperti
bola salju yang tengah bergulir, semakin lama semakin membesar"
penjelasan umi, kusandarkan punggungku ditubuh umi.
semerbak harum dan lembut belain umi terasa nyaman dan indah.
umi meraih remoute control dan mematikan tv "dah malam bobo de"
"nantilah mi masih ada yang ingin ade tanyakan" kataku.
"tetang apa sayang" jawab umiku. "mi apa ade sudah boleh tahu
mengenai sex?" tanyaku lagi, "lho kamu kan sudah tahu dari acara
tadi dan kita juga sudah sering membicarakannya?, terus kamu
ingin tahu apalagi tentang sex" jawab umi lembut sambil mendekap
erat tubuhku diiringi senyum keibuanya yang selalu menjadikanku
tetap betah dengannya.tatapan mata dan kecupannya menambah rasa
cintaku padanya, "umi bolehkah saya mernikmati sex? " tanyaku
polos. walu tak segera kudapat jawaban umi namun tidak umi lepas
dekapanya, ouhhh dadanya yang hangat dan empuk makin melekat
dipunggungku, beberapa kali kutelan ludah untuk membasahi kerong
konganku yang terasa makin mengering nafas kami saling beradu
dalam keheningan malam.
"sayang apa kamu sudah yakin ingin melakukannya? suaranya lirih
tepat ditengaku hingga hembusan lembut menggetarkan hatiku untuk
menjawanya. terus terang saya sendiri takut mengtarakannya, takut
kalua ditolak dan kena marah karena dianggap lancang. bagaimanapun
dia adalah umi yang telah melahirkan dan membesarkanku namun
semuanya berubah saat kudengar jawabanya tadi, "kamu harus janji
untuk berhati-hati dalam melakukan sex, hindarilah berganti-ganti
pasangan yach,,menurut umi kamu juga mesti tahu yang terbaik"
imbuhnya sambil meraih satu tangan kiriku diimbingnya mengusap
pahanya. lama kami melakukan hal tersebut hingga umi membalikan
tubuhku dan saling berhadapan, deru nafasnya beradu dengan degug
jantungku yang semakin memburu ditununnya tangan kanan ini kedada
kirinya menyusuri motif-motif pada baju dan ketika dipangkal dada
umi yang membusung diremas-remaskanlah telapak tanganku.kepalanya
tengadah mulut medesah-desah " ach... achhhh..... aaachhhhhhhh"
sedang tangan kiriku menysup kelipatan roknya bergerak naik turun
dari tengah paha sampai kebagian pertemuan dua paha tersebut.
tempat yang lebih hangat dan paling pribadinya saat kuberanikan
menyusuri bagian itu umi mendongak keras hingga tubuhnya menumbuk
sandaran sofa. kini kedua kakinya dibuka lebar dan "cup cup cup"
mulut kami saling serang dengan ganas tanagn dan kakinya mendekap
erat tubuhku, kuhujani wajah putih dan halusnya dengan kecupan-
kecupan liar hingga basah rata, hidung, mata, alis, juga pipinya
makin basah, dan ketika keningnya mendapat giliran mulutku umi
berucap "yang itu kamu jilatin". "srep sreeppp" ratalah dahi umi
dengan sapuan lidahku yang berulang-ulang.
lidahku semakin menjadi-jadi menyapu kecelah jilbabnya dan mendarat
lagi dimulut umi saling berpagut-pagut. umi kembali membusungkan
dada dengan tangan kiri menarik kancing baju sedang tangan kanannya
yang masih mencengkram keras rambutku, payudara umi nyembul dari
balik baju mataku terbelalak menyaksikannya bersih, besar, dan
berdegug mengikuti irama jantungnya yang makin kencang. saya yang
masih terpaku karena teringat sewaktu kecil saya juga sangat
bergantung dari payudara umi dan kini menikmatinya dalam porsi
yang lain. sementara tangan kiriku menggeranyang hingga panatanya
tangan kananku meremas-remas payudara sebelah kiri umi baju bagian
kanan umi tersingkap sudah mempertotonkan bukit indah nan putih
bak terlapisi salju tapi hangat. umi menatap dalam padaku seolah
meminta ku unntuk memulai permainan yang umi kehendaki, didekatkan
wajaku pada payudaranya " pakai lidahmu lagi sayang,,,," dan
kusapukan mulai dari belahannya "seeep seeep ,,, enak sayang echhh
terusss naik" suara umi serak diantara dengus nafas memburunya
terasa panas didahiku.kulanjutkan jilatan-jilatanku hingga tali
bra crem yang senada dengan payudara umiku, terus menuju samping
tak ingin kulalui barang sejengkal pun dari dayudara umi yang ah
luar biasa, desaha, erangan dan rancauan mulut umi menghangatkan
ruang keluarga kami.
tak peduli dengan hubungan kami yang sesungguhnya adalah anak dan
ibu, gairah kami makin membara, birahi kami semakin bergelora. saya
yang sedari awal permainan berdiri kini umi menarikku duduk disafa
sedang umi bangkit mekangkangkan kedua kakinya. baju panjangnya
ditanggalkan dengan atraktif bagai penari tubuh sintal umi meliuk
liuk kekanan-kiri dan depan-belakang kini dalam balutan jilbab dan
rok panjang dan payudara yang masih terbungkus rapi oleh bra, umi
makin kuat menekap kepalaku, ditekankan pada satu bukitnya dan
bukit yang lain umi maikan dengan satu tangannya. tak dapat kutahan
ludahku kujulurkan untuk mencari putingnya, och umi tanggap akan
mauku sedikit direnggangkan kepalaku lalu sigap tangan umi merogoh
payudaranya agarkeluar dari bra dan " inni sanyang kamu netek lagi
kayak waktu bayi, benar bagai bayi yang kehausan kusambar dengan
kedua bibirku kuenyut-enyut putingnya " achhh achhh achhhh sepppp"
eragan nakal umi diantara hisapan-hisapanku. hampir 40 menit kami
beradu disofa "..Ohh? bisik desah umi, sambil memapahku kekamar dan
sampai didalam umi langsung merebahkan tubuhnya pada ranjang luas
sementara aku duduk disisinya kembali kuhujani wajahnya dengan
ciuman dan semakin turun melewati leher jenjangnya ciumanku berubah
menjadi sapuan lidah tanagnku bergerilya kesetiap celah yang dapat
kujangkau.waktu terus bergulir kini umi menggulingkan tubuhnya
ketengah ranjang dalamm keadaan tengkurap dan berbantalkan kedua
lengannya punggung putih mulusnya makin menggelorakanku, pantat
bundarnya menantang keatas " lanjutkan sayang " masih kutatap
punggung indahnya ayang berhias tali bra melintang diatasnya. kini
aku duduk pada pantannya ohh empuk sekalli sapuan lidahku bermual
dari sisi pinggang kiri ketengah atas dan saat lidahku menemukan
tali bra umi kuganti dengan gigitan-gigitan kecil menapaki sisi tali
bra hingga pundak umi. sementara tangganya balas meremas tangganku
yang masih asyik memainkan payudaranya.
?Ohhh?terus sayang?? desah umi dengan mata setengah terpejam saat
aku menjilati dan mengulum puting susunya yg coklat kemerahan itu.
Puas dengan payudarannya ciumanku makin melorot ke bawah dan
kusingkap rokpanjang umi tampaklah celana dalamnya. Kini ciumanku
hinggap di selangkangan umi. Bibir vaginanya yg berbulu aku lumat
dan aku jilati dengan penuh nafsu sampai umii mengelinjang dan
mendesah-desah. “Oughh Say.. ough.. luar biasa.. oughh.. Say..”
katanya sambil menghentakkan kaki. Rupanya umi tidak mau menjadi
objek saja. Dengan ganasnya di merubah posisi dan menelajangiku.
Matanya terbelalak menyaksikan di selangkanganku yg tegak dengan
gagahnya. Dengan penuh nafsu kuciumi, menjilati dan mengocok vagina
itu dengan mulut Aku yg belum pernah merasakan hal itu sebelumnya
hanya bisa melenguh dan sesekali mengeliat nikmat merasakan . Rasa
nikmatnya tak bisa ku ucapkan dengan kata-kata.
Setelah puas mengneguk madu dari vagina. umi langsung mengambil
posisi setengah duduk dan aku mengambil posisi di depannya. Ia
membimbing kedua tanganku untuk melorotkan rok yang dikenakannya.
kini umi hanya berbra dan jilbab yang langsung ditariknya sendiri.
sayang kamu mau diatas apa dibawah umi sudah nggak tahan nih..?
rengeknya. "umi yang diatas saja" jawabku. dan umi merebahkanku
disisinya dalam keadaan berbra umi tampak buas mekankangiku dan
untuk selanjutnya umi menanggalkan juga bra yang dikenakannya
sponytan payudaranya bergelaut indah bagai mangga yang bergoyang
ketika pohonnya tertiup angin. umi sudah tidak sabar lagi akhirnya
mulai mendorongkan kejantananku agar masuk kedalam vaginanya.
Ohh..rasanya nikmat sekali?, dengan gerakan teratur umi mulai
melakukan gerakan maju-mundur. "?Aduh..ohhh?terus ..teruskan ..?
desah umi tidak tertahankan lagi.“Ough Say.. ough..” desah umi
sambil meremas-remas susunya.
“Terus Say.. ouuuuhuh..” aku semakin keranjingan, terlebih lagi
Kemudian umi tidur terlentang di lantai dengan kedua paha ditekuk
ke atas.“Ayo sayang.. umi udah nggak tahan.. mana burungmu say?”
“umi udah nggak tahan ya?” kataku sambil melihat pemandangan
demikian menantang, vaginanya dengan sedikit rambut lembut, dibasahi
cairan harum demikian terlihat mengkilat, aku langsung menancapkan
penisku di bibir vaginanya.
“Aoghh..” teriak umi.
“Kenapa umi..?” tanyaku kaget.
“Nggak.. Nggak apa-apa kok say.. teruskan.. teruskan..”
Aku masukkan kepala penisku di vaginanya.
“Sempit sekali umi.. sempit sekali umi?”
” Nggak pa-pa say.. terus aja.. soalnya udah lama sich umi nggak
ginian.. ntar juga enak kok..”Yah, aku paksa sedikit demi sedikit,
baru setengah dari penisku amblas. umii sudah seperti cacing
kepanasan menggelepar kesana kemari. “Ough.. Son.. ouh.. Say.. enak
Say.. terus Say.. oughh..” desah umii, begitu juga aku walaupun
penisku masuk ke vaginanya cuman setengah tapi kempotannya sungguh
luar biasa, nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat,
kali ini penisku sudah amblas dimakan vagina umi. Keringat mulai m
embasahi badanku dan badan umi.Tiba-tiba Tumi terduduk sambil
memelukku dan mencakarku.“Oughh Son.. ough.. luar biasa.. oughh..
Sayang..” katanya sambil merem melek.
“Kayaknya umi mau orgasme.. ough..” penisku tetap menancap di vagina
“sayang udah mau keluar ya?”
Aku menggeleng, kemudian umii terlentang kembali. Aku seperti
kesetanan menggerakkan badanku maju mundur, aku melirik susunya yang
bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk, kucium putingnya yang
coklat kemerahan. umi semakin mendesah, “Ough.. Ssayang..” tiba-tiba
umi memelukku sedikit agak mencakar punggungku.
“Oughh.. Say.. aku keluar lagi..”
Vaginanya kurasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya
semakin kerasa. Aku dibuat terbang rasanya. Ah, rasanya aku sudah
mau keluar. Sambil terus goyang, kutanya umi.
“umi.. aku keluarin di mana umi..? Di dalam boleh nggak..?”
“Terseraahh.. Sayang..” desah umi.
Kupercepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang
akan dimuntahkan oleh penisku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku
serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya
kumuntahkan laharku dalam vagina umi, masih kugerakkan badanku dan
rupanya umi orgasme kembali lalu dia gigit dadaku, “Oughh..”

Ternyata meski sudah berumur 39 tahun tapi vagina umi masih enak dan
kencang. serasa dipijit dan diremas-remas oleh otot-otot liang
kewanitaannya. Kusetubuhi umi dengan penuh nafsu sampai akhirnya
kami sama-sama mencapai puncak secara bersamaan. Sehabis bercinta
kami tidur berpelukan dengan tubuh masih telanjang.Sejak kejadian
itu hubunganku dengan Tante Rini semakin mesra saja. Setiap ada
keinginan dan kesempatan Aku selalu tidak menolak dan bahkan semakin
ketagihan untuk memenuhi hasrat seks umi yang mengelora

Senin, 07 Desember 2009

perjalanan caleg wanita



disinilah cerita ini dimulai 2009 januari tgl18, masa dimana negeri ini bersiap mengadakan pesta demokrasi. berbagai jorgan digembargemborkan mulai dari anggaran pendidikan hingga emansipasi wanita,nah yang emansipasi wanitalah yang akan kutulis. kenapa? karena ada cerita yang melenceng dari jalur dan katanya tidak boleh diketahui umum dengan alasan #kesusilaan#

baleho besar terpampang diberbagai sudut jalan dikota kebumen, pria, wanita, muda, tua,modern dan dinamis, profesinal, klasik. dan lugu (juga culun) telah merusak tata keindahan kota tapi saya yakin 1000% bahwa tibum tidak akan berani menyentuhnya walaupun angin dan hujan merobek, merobohkan, bahkan melumatnya sampai hancur dan tercampak ditepi jalan.tak ada tindakan sama sekali, saat kumelaju dengan G CLASS 09 foto setengah badan wanita berwajah bulan purnama mengenakan jilbab, bouse putih, dengan blaser hitam tanah tertata rapi dihalaman kantor DPW PCB Kebumen. kuberhenti sejenak menatap wajah yang sangat kukenal, yah tidak salah lagi pemilik wajah itu adalah ibu IR.HARRY SUTANTY pimpinan perusahaandimana saya bekerja. kulanjutkan perjalanan malam ini menuju rumahku di loano, gemerlapnya kota masih terasa walau saya sudah sampai dipintu masuk kawasan hunian terpadu LCB. selamat malam sapa petugas depan kubalas dengan anggukan dari dalam mobil. jalan tidak lagi beraspal melainkan jalan dengan paving blok deru ban terdengar mantap sampailah didepan pintu halaman rumahku dengan remot diPDA kubuka pintu garasi, "kreek" tak lama berselang pintu tertutup kembali kutinggalkan G CLASS didalam garasi aku sendir langsung masuk kekamar. lampu indikator diLCD PCku berkedip kedip beberapa pesan singkat sudah terekam kubaca dengan cepat dan satu diantarnya dari ibu IR.HARRY SUTANTY segera kubaca "siapkan briffing pagi, berkas rapat dengan SWAKARYA INT.CO batalkan semua janji pertemuan hingga besok pagi, trims ibu" singkat padat jelas. segera kunyalakan lampu baca dan kubuka file-file, beberapa harus diedit dan dicetak ulang. hingga
tak terasa jarum jam bekerku menujuk angka tepat pukul 03.00 bbwi.

semua pekerjaan untuk besok sudah siap, kerebahkan tubuhku diranjang mencoba memejamkan mata "thing...thjng...thing..."kulirik jam waktunya bangun. kuraih sebotol air oxigen dan kutuguk beberapa kali aku bangkit menuju kamarmandi, 20 menit lamanya aku didalamnya keluar sudah rapi kebiasaan ini kuperoleh dari pendidikan dilemhanas bagiku ini sangat berarti. tas kuselempangkan dipundak kiri "ngesst... ngerrr...."mesin G CLASS bekerja secara metic kubuka pintunya "lest' mobilku melesat menuju jl sumbing tempatku bekerja sampai dipintu h_2 "kepagian pak kantornya belum buka" sapa seorang satpam dengan nada bercanda. "ha ha" sahutku ringan. didalam ruang kerja internal staff masih gelap kunyalakan lampu-lampu, AC, monitor kontrol, dan beberapa PC untuk mendukung kerjaku.selang 40 menit staff lain datang mereka langsung sibuk dengan tugas masing masing. "thrut..thrur..kepada c_16 silahkan
mengambil pesan diline VV_1" segera aku kubaca teks singkat monitor control
"segera keruang kerja saya. IR.HARRY SUTANTY". Kakiku melangkah mantap ketika didepan pintu aku berucap"selamat pagi". "masuk"jawaban dari dalam. "krek"hendle berbunyi

"wow" batinku saat melihat Ibu IR.HARRY SUTANTY sedang memakai jilbab. warnanya bridge mengkilap dipadu blouse putih melekat pas ditubuh, celana sateen yang membalut kaki jejangnya menggambarkan seolah tidak berbusana menambah detak jantungku lebih cepat. "silahkan duduk" ucapnya singkat. kuletakan kumpulan berkas diatas meja kayu kerlapis kaca menunjukan citra exlusif. Ibu IR.HARRY SUTANTY menarik kursi dengan sedikti mencondomgkan badannya blouse putihnya terlalu tipis sehingga BH yang dikenakannya samar tampak walau berwarna krem. dua kancing atas bajunya belum dipasang membuat belahan dadanya mengintip keluar"ya sudah komplit" katanya setelah meneliti lembar ke lembar."terimakasih atas kerja kerasnya, mungkin kamu begadang semalaman untuk kerja hari ini" imbuhnya dengan nada tenang.
sementara pandanganku tetap tertuju pada dua bukit kembarnya namun Ibu IR.HARRY SUTANTY santai saja. sementara aku sendiri jadi serba salah karena kurasa Ibu IR.HARRY SUTANTYmengetahui apa yang kulakukan. "boleh saya keruang metting sekarang bu?" pamitku, ibu hanya mengangguk

"oke sekian briffing pagi ini selamat bekerja dan GOOD LUCK" Ibu IR.HARRY SUTANTY menutup meetinng semua bubar saya sendiri langsung menuju lantai bastment menyiapkan FORD RNGGER untuk kejogja. merayap pelan menyusuri lorong hingga ke pintu satu berhenti sejenak menanti ibu, "deb" pintu mobil saat ditarik tangan ibu. RENGGER yang kami melaju tanpa halangan, mungkin aku masih terpengaruh emosi louwis hamilton saat menekuk tikungan tajam sirkuit suzuka jepang yang menjadikannya menempati poolpossion balapan nanti malam.sabuk pengaman yang melintang didada Ibu IR.HARRY SUTANTY menekan keras saat setir kubanting kekanan ibu hanya menggelengkan kepalanya sambil mendehem pelan. "obsesi pembalap" kilahku "iya, tapi jangan orang lain dikorbanin" ibu menimpali sambil membuetulkan posisi duduknya tangan kirinya mengendorkan sabuk pengamannya sedang dua jari tangan kanannyayang lentik
menarik tiga kancing bajunya lalu menyelinap masuk, merogoh payudara kirinya yang mungkin bergeser saat ditikungan tadi."haaa.." tawaku kecil."habis nonton kualifikasi F1"sergahku. mobil yang kami naiki kini masuk jalur bebas hambatan "lest.." melesat diatas aspal kualitas nomor satu, dan katanya sama dengan yang dipakai untuk landasan pacu bandara internasional dieropa. kulirik Ibu IR.HARRY SUTANTY yang tampak mulai mengantuk karena kelelahan diskusi semalam dan "oh... indahnya" gumamku, apa yang kusaksikan tadi pagi kini dapan kunikmati ibu benar-benar terlelap berkali-kali kutatap sebagian payudaranya yang terbuka. dag dig dug hatiku, jantungpun terasa lebih kencang memompa darah yang sedari tadi telah mengalir deras.konsentrasi mengemudiku buyar sudah, ahirnya kuputuskan untuk mengurangi kecepatan mobil.

kutelan ludahku untuk membasahi kerongkongan yang terasa sangat kering, deru nafasku bertolakbelakang dengan lajunya mobil ini. "thing..thing.." #SWAKARYA INT.CO# tulisan yamg muncul dilayar PDA kutekan enter dan kubaca isinya lalu kulirik lagi apa yang terpampang disampingku ingin rasanya kuremas-remas tapi itu tidak boleh. 20 mwnit sudah Ibu IR.HARRY SUTANTY tertidur, pelan matanya terbuka. "kok baru sampai kuthoarjo" katanya. "iya, karena saya pindah kejalur lambat"jawabku"kenapa?"tanyanya "SWAKARYA INT.CO mengirim fax pembatalan acara dengan alasan keamanan, juga dilampirkan surat edaran dari otorita daerah". tanpa mengomentari kalimatku ibu merapikan bajunya. dan seolah menutup mata atas apa yang ada."nggak ada kerjaan nih, mana semua agenda sudah dipending" kalimatnya dengan nada kecewa."kamu mau kemana?" tanyanya pendek, "kalo nggak sama ibu ya langsung pulang, balik kantor sudah segan mending dirumah ngerjakan hobby" balasku. "hobby? memang punya?" ucap tanyannya
"ada dong" ketusku."ya udah kerumahmu saja" ajaknya. ku belokan mobil kearah LCBD, sampai dipintu halaman kuambil PDA lewat fasilitas remot control kubuka pintu tanpa harus turu dari mobil"krek...krek...'suara pintu tertutup kitika kami sudah didalam garasi.

kupersilahkan Ibu IR.HARRY SUTANTY masuk keruang tengah agar bisa lebih terasa familer dibanding ruang tamu yang terkesan formil."duduk.." nadaku datar, saya sendiri menuju dapur kering disisi barat ruangan kuambil dua botol air oxigen dan sebuah teko kopi ringan kutaruh dimeja kecil disamping kiri sofabed. Ibu IR.HARRY SUTANTY sedang memilih lagu yang soft and eassy dari mp4. layar plasma 62" menampilkan panorama laut yang biru. dengan rileks ibu melepas blasernya dan tampaklah tubuh mulus yang terbalut blouse putih tipis, kucoba mengalihkan penglihatanku ke layar tv sambil sesekali melirik kearahnya. tiga album telah
terputar "haaah lusuh banget nih badan. boleh ibu numpang mandi" tanyanya setelah kami ngobrol sambil nonton musik "silahkan" kuantarakn ibu kekamar mandi yang hanya ada satu yaitu didalam kamarku setalah ibu masuk kedalam pikiran kotorku timbul dengan cepat. ingin rasanya aku dapat melihat tubuh mulusnya yang selama ini hanya tampak samar-samar. kupasang kamera dilobang bekas saluran fiter udara yang belum sempat kutambal, tombol record kutekan lalu munculah gambar Ibu IR.HARRY SUTANTY di LCD 17" PC kuatur fokus dan kualitasnya kutatap penuh nafsu, kebetulan tidak langsung mandi. malah ibu berlama-lama didepan cermin menatap tubuhnya senang sekali rasanya karena aku ingin melihat ibu melepas satu per satu pakaianya, sesaat kemudian ibu melepas kancing bajunya dari atas kebawah ditanggalkan blousenya dan ditaruhkan di capstok lalu celananya diturunkan berikut CDnya, yang
tertinggal BH dan jilbabnya, wah indahnya melebihi gambar dan vidio yang pernah kusaksikankini jilbabnya dilepas sempat ibu melihat tubuhnya dicermin, kedua tangan kebelakang meraih pengait BH dan dengan mudah jari lentiknya melepaskannya.

BHnya ditaruh dekat cermin lalu Ibu IR.HARRY SUTANTY melangkah kebawah shower jari telujuk tangan kirinya menekan tombol biru "biyuuurr" air hangat mengguyur tubuh indahnya menyusuri setiap jengkal dari kepala hingga kaki jenjangnya. ingin aku menjadi telpak tangannya agar dapat mengusap usap kulit halus itu ingin aku seperti jari jari lentik itu supaya bisa meremas remas payudara dan pantatnya yang bulat dan padat berisi. perlahan ibu mengoleskan sabun cair keseluruh badan sambil menggosok gosokkannya dari leher, pundak,tangan kiri lalu yang kanan, naik lagi kepundak dada atas dan... ditambahkan cairan wangi ditelapak tangan kanan lalu dioleskan pada pankal payudara kiri sambil diremas remas kecil berganti kepayudara kanan diusap beberapa kali lalu diremas juga. sementara tangan kirinya berada dipunggun naik
turun untuk selanjutnya berputar putar pada perutny yang rata. dadaku semakin kencang berdegug ketika tangan kanannya meluncur kebawah melewati belahan dada yang sempit berhimpit mengelus pinggang dan tangan kirinya menggosok gosok bukit krcil berbulu halus dipangkal pahanya terus kesela sela pantatnya. kini kaki kanan diangkatnya bergantian dengan kaki kiri "ops.." ucapnya saat wall buttonnya terjatuh.

badanya membukuk untuk mengambilnya dan yugg payudara indahnya bergelayutan kedepan dan belakang bergoyang kekiri dan kanan. setelah rata seluruh tubuhnya dengan busa. air kembali membasahi seluruh kulit kuningnya berbilas duakali dan yang terahir dengan air dingin agar pori pori nya tidak melebar. bersih benar mandinya diambil handuk dan dililitkan menutupi puncak dada hingga pantat walau masih tampak sedikit kembali menatap tubuhnya dicermin dan tampak Ibu IR.HARRY SUTANTY akan keluar dari kamar mandi, kuambil kameraku lalu kupasang lagi pada potstand. belum selesai aku memasangnya Ibu IR.HARRY SUTANTY sudah muncul didepanku,aku terperanjat kaget "maaf bu saya keluar dulu" malunya aku."santai saja, memangnya kamubelum pernah apa?" sergah ibu,"belum bu"kataku gugup."jangan gugup seperti itu dong, kan dari pada lihat sedikit sedikit kaya tadi pagi."waduh ibu benar benar tahu"kataku dalam hati
Ibu IR.HARRY SUTANTY kini berdir didepan meja rias dan bertanya "apa ada wanita dirumah ini sehingga kamu punya meja rias?". "tidak, baru ibu yang masuk kamar ini meja rias itu hanyauntuk pelengkap interior karena saya menyiplak dari majalah". tanpa sadar kuarahkan kamera ketubuh Ibu IR.HARRY SUTANTY dan tatap terekam. "boleh kamu rekam tapi jangan di upload untuk pribadi saja. lalu ibu menuju sisi ranjang.

kuikuti ibu yang mulia membuka lilitan handuknya dan tubuh indahnya kini menghadap kamera berputar sekali seolah ingin menunujukan setiap detilnya. dipungutnya BH krem polos lalu dipakainya sambil meremas remas payudaranya sendiri, aku hanya dapat melotot dan menelan ludah. CDnya melekat bagai lapisan kulit kedua selanjutnya rok panjang berlipatan depan semakin membentuk indah perut kebawah. ibu selanjutnya mengenakan jilbab permatanya dan yang terahir adalah baju dengan model shanghai berwarna merah kontras dengan wanra kulit yang mulus. Ibu IR.HARRY SUTANTY mendekat kekamera dan menstopnya, sementara aku hanya diam terkaku "kenapa?" bisiknya saat memeluk lerherku ....

Ibu Aisyah ibu guruku


Waktu aku kelas satu SMA ada guru bahasa yang cantik dan sangat
enak jika memberikan pelajaran. Namanya Ibu Aisyah umurnya 35,
kulitnya putih halus dan bodynya padat berisi terlebih lagi dia
menikah pada usia dua puluh tujuh tapi sekarang janda karna suaminya
meninggal waktu usia perkawinan mereka baru tiga bulan karena
kecelakaan lalulintas. Yang aku senang dari Ibu Aisyah adalah jika
mengajar ia sering mengikatkan ujung jilbabnya keleher sehingga
bagian atas krah bajunya agak terbuka sehingga tali BH pada bagian
pundaknya sering terlihat oleh aku yang jika pelajarannya selalu
mengambil duduk di depan dekat meja guru. BH yang dia gunakan selalu
warna krem dan itu selalu menjadi tontonan gratisku setiap
pelajarannya.Pagi itu sekitar jam delapan lewat kami sudah
dipulangkan karna akan ada rapat guru. Aku agak kesal karna
pelajaran kedua bahasa artinya aku gak bisa ngeliat pemandangan
indah hari ini,dan untuk menghilangkan suntuk aku pun pergi main
ketempat kawanku.Aku masih tak tahu aku akan dapat rejeki nomplok.
Sekitar jam sembilan lewat aku pergi pulang, dan pada saat lewat
sekolah aku melihat Ibu Aisyah sedang menunggu angkot, aku pun
mengajaknya ” mari saya antar Bu ” ajakku tanpa berharap dia mau
” tapi rumah ibu agak jauh ko ” ia mencoba menolak
” gak pa-pa kok bu, gak enak sama guru PPKN ” candaku
setelah berpikir sebentar akhirnya ia mau ” iya deh tapi ibu
pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari motor ”
” silahkan Bu ” setelah itu kau menjalnkan motorku dengan
kecepatan sedang.Tangan Ibu Aisyah yang berpegangan pada pahaku
menyebabkan reaksi pada penisku, apalagi jika mengerem pada lampu
merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang.
Sampai dirumahnya yang agak berjauhan dengan rumah-rumah yang lain
aku disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah duduk di sofa empuk
Ibu Aisyah bicara “ibu ganti baju dulu ya ko ”
setelah itu ia masuk kamar dan menutup pintu mungkin karna kurang
rapat sehingga pintu itu terbuka lagi sedikit. Entah setan mana
yang masuk kekepala ku sehingga aku memberanikan diri untuk
mengintip ke dalam. Di dalam sana aku bisa melihat bagaimana
Ibu Aisyah sedang membuka satu persatu kancing bajunya dan setelah
kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya, tapi itu
sudah cukup membuat napasku membuat nafasku memburu karna kau bisa
melihat kalau sepasang dadanya yang besar seperti hendak melompat
keluar. Karna terlalu asyik pintu itupun terbuka lebar. Aku kaget
dan hanya bisa mematung karna ketakutan. Bahkan penisku langsung
mengkerut.Melihat aku, Ibu Aisyah tidak terlihat kaget dan tetap
membiarkan bajunya terbuka. Setelah itu ia mendekati aku
” kamu sering ngeliat BH ibu kan ” tanyanya didekat telingaku
” i..iya Bu ” jawabku ketakutan.
” kalau gitu ibu kasih kamu hukuman ” lalu ia menarikku dan
didudukkan ditepi tempat tidur.” sekarang kamu baring tutup mata
dan jangan gerak kalo teriak boleh aja ” katanya dengan suara
nafas yang agak memburu.Aku pun menurut karna merasa bersalah.
Lalu ia membuka bajunya tanpa melepas jilbab dan BH, mengangkat
rok panjangnya hingga pinggang menurunkan CDnya dan mengelus-elus
pangkal pahanya dengan lembut, setelah memeknya agak basah
disodorkanya kewjahku “auh.. uh.. uuh ..” rintihnya menahan
kenikmatan semantara tangan Ibu Aisyah membenamkan kepalaku
ke selangkanganya.“ah .. mmhh.. ohh” rintihnya karna aku menjilat
dan menghisap miss v nya sesekali kujelajahi lobang vagina
Ibu Aisyah dengan lidahku malah aku semakin hebat menyedot
klitorisnya. Tubuh Ibu Aisyah semakin mengejang dan tanpa bisa
dibendung lagi, muncratlah cairan putih itu dan aku langsung
menelanya sambil berpegangan pada dua pangkal paha putih mulus
milik Ibu Aisyah Rasanya seperti sedang melayang, kutelan habis
sperma Ibu Aisyah sementara aku masih terbaring kaku, malu takut
dan senang bercampur jadi satu. Ibu Aisyah lalu berdiri dan
tersenyum “gimana..lebih enak dari pada cuman liat khan..?”
sambil kedua tangannya menjambak rambutku
“iya Bu enak sekali” jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.
Setelah wajah kami berhadapan ia menciumku dengan lembut, lalu
membimbingku duduk ditempat tidur. Kami berpelukan dan ibu
kembali menciumku, lalu melumat bibirku sementara tangannya
menanggalkan seluruh pakaian ku, dengan tangkas aku mengimbangi
gerakan tangan itu sehingga akhirnya kusingkapkan kain1/2 bulat
yang menutupi buah dada Ibu Aisyah. Tali BH turun kelengan
panjangnya karna memang sengaja tak ku lepas pengaitnya.
Ibu Aisyah melepaskan ciuman dibibirku lalu mengarahkan kepala ku
kebawah yaitu payudaranya, aku segera meremas-remas dadanya,
sekali-sekali aku puntir putingnya sehingga ia melenguh panjang.
Puas meraba aku lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan
menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit. Hasilnya
hebat sekali Ibu Aisyah bergoyang sambil meracau dengan kata-kata
yang tak jelas. Setelah itu Ibu Aisyah berdiri sehingga aku
berhadapan dengan vaginanya, wangi yang baru pernah kucium itu
membuatku bertambah panas sehingga kujilati semua permukaan
vaginanya yang sudah banjir itu.
Setelah itu Ibu Aisyah merebahkan diri di ranjang tangannya
mendekap kepalaku pahanya dibuka lagi. Sehingga memudahkan aku
menjilat dan memasukkan lidahku kedalam vaginanya dan
menggigit-gigit bagian daging yang merah jambu. Sehingga tubuh
Ibu Aisyah semakin mengejang hebat
“sshh.. aahh.. terus ko” pintanya diikuti desah nafasnya.
Sekitar lima menit ku sapu vaginaya aku melepaskan dekapan pada
kepalaku dan kembali mengulum bibirnya. Ia lalu menindihku
“masukkan ya Ibu Aisyah udah gak tahan” katanya dengan terengah
dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tek pernah lagi
merasakan penis semenjak suaminya meninggal.
Aku merasakan kenikmatan yang kebih hebat “slep..slep..slep”
kuputar-putar didalam sambil mengikuti goyangan pantat Ibu Aisyah.
sambil kupompa bibir kami terus berperang dan tanganku meraba dan
meremas payudaranya dan sekali kali memuntir putingnya.
“uh..ah..mm..ssh..terus ko..mmh” desahnya sambil meremas pantatnya.
Penisku terasa semakin menegang dan vaginanya semakin hebat
berdenyut memijit penisku, tak terasa sudah sepuluh menit kami
“bergoyang”.“ooh ..mmh.. ah udah gak kuat.. biarin aja di situ
ko mmh ..” rintih Ibu Aisyah terpejam.
Akupun semakin memperdalam tusukanku dan mempercepat tempo
karna juga merasakan sesuatu yang akan keluar.
“sshh..aarrgghh” jeritnya sambil mencengkram punggungku,
“aahh..aahh” desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku
menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara bergantian.
Air maniku muncrat bertepatan dengan air hangat yang terasa
memandikan penisku didalam vaginanya.Kami menikmati puncak
orgasme sampai betul-betul habis, baru aku mencabut penisku
setelah sangat lelah dan bebaring di sebelahnya sambil meremas
dadanya pelan-pelan.Kemudian dia menindihku lagi dan bertanya
“gimana hukuman dari Ibu Aisyah..?”
“enak Bu hukuman terenak didunia makasih ya”
“ibu yang terima kasih udah lama ibu bendung hasrat,
hari ini dan seterusnya ibu akan tumpahkan kekamu semuanya”
sambil mencium ku.Setelah istirahat beberapa waktu kami kembali
melanjutkan aktivitas itu tentu saja dengan tehnik dan gaya yang
berbeda-beda. Tak terhitung berapa kali aku melakukannya sewaktu
SMA yang jelas jika aku pulang kesana pasti kami melakukan lagi
dan lagi.

Greeny esh-shubuchyi


hai perkenalkan namaku Greeny esh-shubuchyi panggilanku rini usiaku
28 tahun dengan dua anak,yang petama 3 tahun dan yang kecil baru
9 bulan. suamiku sendiri adalah pekerja pasif dibidang sarana
pendidikan. mungkin kisah ini terlalu vulgar untuk didengar oleh
orang awam, namun didunia maya hal ini sah-sah saja. sebagai orang
dunia timur dan masih berdarah mesir tapi saya keluarga saya sudah
tinggal di indonesia sejak kata indonesia belum muncul, kata
kakekku nama dulu negaraini berdasarkan nama pulau pulau ada jawa,
bali, borneo, papua, melayu, dll.konon sejak tahta demak masih
berkuasa leluhurku bermigrasi. mula-mula mendarat diwilayah pasir
dilaut selatan jawa.kembali ke ceritaku. keluarga baruku adalah
tokoh terpandang dikota bumi namun suamiku yang hanya pekerja
pasif membuatku sering tidak nyaman, palagi kini aku hidup jauh
dari orang tua kandung yang secara materi tidak kekurangan. harus
tinggal dekat mertua walau tidak satu rumah. untung aku sudah punya
2 anak ditambah seorang adik sepupu hidupku terasa lebih bergairah.
namanya abqu baru kelas 5 sd, sudah 5 bulan sejak ia pinda
ketempatku untuk melanjutkan sekolah karena sekolah lamanya ditutup.
hari hari kami lewati bersama setelah abq pulang sekolah ia sering
membantuku menjaga fael anak keduaku. disinilah cerita itu akan
kumulai.

semalaman aku tidak dapat terpejam bukan karena kedua anakku yang
rewel melainkan ahir ahir ini aku merasa jenuh terhadap suamiku
yang hanya mementingkan kebutuhan pribadinya saja,
soal materi aku masih diberi uang tambahan dari ibu. dan hasil
kerja suamiku haanya cukup untuknya sendiri, nafkah lahir yang
tidak mencukupi tidaklah menjadi beban bagiku namunkenyataan
kehidupan keluargaku mengalami masalah karena suamiku yang menjadi
kepala rumah tangga tidak memperhatikan kebutuhanku secara
nonlahiriah. bukan karena suamiku berkonsentrasi pada pekerjaanya
melainkan karena setalah kami menikah ia menjadi malas mungkin ia
merasa mertuanya adalah orang berada. kejenuha ini semakin menjadi
beban ketika suamiku mulai jarang dirumah ia malah sering bersama
keluarga asalnya bahkan sering menginap. dan pagi harinya pulang
langsung menintaku melayani hajat sexualnya tanpa memperhatikan
betapa istrinyajuga sangat membutuhkan belaian kaasih sayang,
kegiatan sexual kami hanya satu arah yaitu sebagai istri tidak
selayaknya ikut menikmati. siksaan yang saya tidak ketahui kapan
akan usai, sampai datanglah kesibukanku mengurus kedua anakku,
dan adik sepupuku. oh hari-hari yang tidak boleh aku keluhkan,
aku harus tegar, dan tetap menatap kedepan. dipagi yang cerah
itu saat semua tanggung jawabku sebagai ibu rumah tangga rampung
kukerjakan, rasa dahaga akan belaian kasih dan cinta bergelora
bak musafir ditengah ganasnya gurun arabia melihat danau berair
nan jernih, semangatku bangkit untuk mengggapainya.walau gelombang
panas dan badai pasir datang saling susul menyusul namun takan
menggoyahkan langkahku.anakku yang sulung sedang ada bersama
ayahku dan yang kedua sedang asik bermain denganku sampai abq
pulang dari sekolah, langsung ia bersalin baju. seperti
keseharianku aku selalu mengenakan busana muslim dengan jilbab,
namun hari ini akal busuk iblis membawaku kedasar jurang akhlaq
tidak berdaya menepis geloraku dan abq yang menjadi tanggung
jawab ku harus terlibat dalamlingkarannya,mula- mula aku minta
abq untuk menjaga sikecil anakku dengan mengatakan ingin
beristirahat setelah menyelesaikan kerjaan rumah aku menuju
kamar yang tidak tertutup rapat yah... kuakui aku juga
seorang excebition sering ku pertontonkan keindahan lekuk tubuh
arabiaku dari balik jubah panjang yang kukenakan. dan dipagi itu
abqlah yang menjadi penikmatnya, penah kupergoki abq sedang
beronani setelah puas mengintip saat aku mandi namun kini akulah
yang seolah membutuhkanya. dengan setelan jas dan rok panjang
sutra hitam juga jilbab putih kahs turki sungguh perpaduan yang
elok.letak aku tidur membelakangi pintu sehingga pantatku akan
tampak menonjol serta belahan panjang pada rok akan mudah
tersingkap dan mempertotonkan betapa mulus waran kulit kakiku,
bentuknya yang gempal tentu dapat menarik abq. dan saat-saat
yang kunanti datang juga sikecil menangis karena haus, abq
membawanya kedalam kamar dan yang terjadi abq pasti akan
terhentak melihatku, bahkan lupa sedang menggendong sikecil.
aku mulai bangun duduk dan membuka satu per satu kancing jubah
panjang mengeluarkan payudara kiriku serta meremas sehingga
bergoyang-goyang abq menatap tajam lama ia menikmatinya dan
berulang kali menelan ludah. "ehmm " abq tesntak kaget
"kok bengong? tanyaku dan wajah abq memerah menahan malu.
" eh eee enggak mbak maaf". "sini biar mbak tetekin dulu ade"
abq mendekat dan tetap menatap kearah dadaku, kuraih ade dari
gendongannya dengan tangan kanan serta tangan kiriku dengan
sengaja menyentuh selangkangan abq yang sedari tadi tampak
menonjol. "mbak maaf abq lancang" ucapnya bernada gemetar
"tidak apa nanti kamu bisa lihat semuanya yang kamu mau,
tapi biar ade bobo dulu, tunggu mbak di kamarmu ya"
rayuku. segera kubaringkan tubuhku dan meletakkan ade disebelahku,
sambil kusingkapkan rok panjangku. tampak abq masih berdiri
mematung namun tetap kubiarkan abq menikmati ujung kaki
hingga sebagian pinggang yang sengaja kutonjolkan. dan kusangka
abq melangkah keluar tapi abq hanya mengunci pintu kamarku dan
mendekat lagi, malah abq ikut naik keranjang kini abq tidak
hanya menatap abq langsung mencium pinggang membuatku terkejut.
"nanti dikamar abq saja ya" pintaku, "nggak tahan mbak"
sanggahnya terus abq mengecup-kecup paha kiriku "abq kamu
tahu mandi mucing?" tanyaku mengetes "belum" balasnya sambil
menggelengkan kepala. "mau tahu?"imbuhku, abq menjawab cepat
" boleh mbak", kuangkat satu kakiku kearahnya "abq jilati ujung
kaki mbak" dan langsung abq kerjakan kataku "mula-mula ibujari,
terus ke jari telunjuk,jari tengah, hingga kelingking ya,,," abq
malah lebih bersemangat dengan mengulum ibujari kakiku tanpa
kuperintah "terusin keatas dong" pintaku abq tampak menikmati
permainan awal dengan lahap abq menjilati setiap jengkal kulitku
naik turun hingga basah mengkilap karena air liurnya.
"pindah kekamarmu yuk agar nggak ngganggu ade yang lagi bobo"
ajakku sambilberanjak dari ranjang dan dengan sigap abq megikuti
langkahku menuju pintu kubuka kuncinya dankututup kembali pelan.
kami berjalan bersama abq memeluk pinggangku, tiba didepan pintu
kamar abq mendahuluiku dan segera membukakan pintu kami masuk dan
abq langsung menguncinya, tidak sabar kami berpelukan dibalik
pintu saling meraba mencium dan tubuh abq yang hanya setinggi
dadaku membuat ku harus menundukan badan, bibir kami berpagutan
kedua tanganku memegang kuat kepala abq kuhisap hisap mulutnya
serta sekali-kali kujulurkan lidah untuk abq hisap.
tangan abq meremas kedua payudaraku yang masih terbuka namun abq
hanya meremas dari luarnya saja dan makin lama semakin kuat
membuatku merintih sakit. tak tahan aku membungkuk berlama lama
kuangkat tubuhku untuk menghirup nafas yang terasa bagai kehabisan
udara, kepala abq kini tepat berada didepan dadaku. kutatap
wajahnya yang masih polos dan lugu lalu kudekap kuat diantara
kedua payudara " ini yang tadi kamu lihatin abq, sekarang
bebas kamu apakan saja" ucapku lirih, "boleh kucium mbak?"
tanyanya kujawab dengan anggukan. dan abq menciuminya mula dari
sebelah dalam terus naik dan turun lagi hingga saat mendekati
putingku yang sedari tadi mengeras "putingnya kamu isapin ya"
diisapnya beberapa kali membuatku mengeluh " uh uuh uu uuu hefs
lebih kuat lagi" pinyaku dan selanjutnya" aaaaaahhhhr aaaahs enak
banget aduuuuuhhh lagi , lagi yang keras, hessss ahhh ah ah ah"
aku mengerang erang dan menghentak kaki, kubimbing abq menuju
tepian ranjang dan aku duduk sementara abq terus mengenyut-enyut
puting dan sesekali diselingi dengan pilinan lidah dan
giginya " ouhhhhhh uuuh ouuuuuhhhhh " lenguhku panjang saat
abq menarik putingku dengan gigi dan kedua bibirnya mengatup-ngatup
seraya menghisap panjang. puas dengan payudara kiri
abq minta dibukakan yang kanan dan langsung dilahapnya,
berulang-ulang abq menjilatinya hingga terasa basah, lidahnya terus
berkelana kesetiap penujuru seolah tak ingin melewatkan
secuilpun dari kulit tubuhku yang terbuka. merayap keatas hingga
leherku yang masih tertutup jilbab lebar yang kukenakan, menyusur
kesamping hingga lidahnya menyentuh tali bh, dan lidahnya menyelinap
kebalik tali, kubantu abq dengan menarik talinya kelengan terus
dijilati sampai lengan juga kini giliran pundak kiriku " ah ahh hees
haaa" desah ku diantara tarian lidahnya. kubuka lagi kancing bajuku
satu persatu hingga terpampanglah perutku yang terukir ditengahnya
adalah pusar mungil, "mbak mulus banget" kata abq "mau kamu basahin
dengan sapuan lidah ya abq" aku meminta dan abq menurutinya sampai
kebelakang, bagian punggung. ku berputar agar abq bisa lebih leluasa
dan jilatanya meninggi terus kepundak belakang. kedua tangannya
yang dari tadi meremas pantat kutarik kedepan untuk menggarap
payudara yang setengah terbuka sementara yang kiri kuarahkan
kebagian selangkangan diantara pahaku yang depan kugosok gosokan
jemari tangan abq menyelinap dari atas " ash ash esh settt yaaaa ahh"
denguhku seraya menggigit gigit bibirku sendiri. kini tangan abq
sudah lincah bermain main disetiap bonkahan tubuhku yang masih padat
mengkal. kutanggalkan baju panjang dan aku segera tengkurap "abq
kamu mau nggak main dipantat mbak? tanyaku sambil mengangkat rok
sampai pinggang kurapatkan paha dan kuselonjarkan kaki. abq hanya
menatap nanar dan langsung bereaksi sementara tangan kananya
berusaha meraih dadaku dan tangan kiri mengusap sambil sesekali
meremas bokongku. " ohh enak, abq suka kan? eff effff haa" terus
abq menjilatinya menyusuri lipatan pantat ke miss v. " aduh aduh
ehhhhhh" kuangkat pantat dan kurenggangkan kedua paha sehingga aku
menungging abq duduk tepat belakang menjilati miss v ku,
sekali ia menghisapnya dan "auhh auhh uhhhhh heeeef, gulung dan
julurkan lidahmu abq" perintah ku yang tidak dibantah " terus
masukin kesini" jariku menunjuk ke bagian lubang kecil didepan
hidung abq. didahului dengan ciuman dan kecupan bibir abq
merojok-rojok lubang miss v ku dengan lidah. dalam dan dangkal
bergantian, lelah aku menungging kutelentakan tubuhku dikasur
empuk dan "abq kamu pilin daging kecil yang diatas ini yaa.
oooooh ohhhh yaaa ya yaaaaa ehhhh" elunganku ketika bibir dan
gigi abq memainkan daging mungil miss v ku lima kali abq menarik
narikmya dan " ehrrr ahhhhhhh ahhhhhh" kepalaku mendongak, perut
mengejang, serta kakiku menghentak keras. "cret sretttt cret cret"
mis v ku menyemburkan cairan hangat kemulut abq yang sedang
terbuka kepalanya rutarik mendekat "mimi ya pasti rasanya enak"
kataku yang langsung dihisapnya sampai habis "serttt sertttt
serttt" mancur lagi dari dalam miss v cairan yang
lebih kental dan banyak, dihisap dan disapu hingga terasa bersih.
"buka baju abq ya supaya nggak kegerahan" bimbingku sambil
melepasinya setelah abq telanjang tangan kiriku meraih kancing rok
panjang yang kukenakan dan melemparnya kelantai. kini hanya bh dan
kerudung saja yang masih menutupi sebagian tubuh. kulihat
keselangkangan abq, penisnya kecil yang bagiku tak masalah " abq
mau dibawah atau diatas? ucapku lirih didekaat telinganya yang
disahut dengan suara seraknya " bawah saja". abq ku baringkan
ditengah ranjang dan aq duduk diatas paha abq dan mengelus-elus
pusarnya. nafasku sendiri semakin memburu untuk selanjutnya
kugenggam penis abq dan perlahan kugosok-gosokan dibibir miss v ku,
"oh oh oh"terasa geli sekali makin lama makin kencang penis kecil
abq dan memerah. "ehr ehr ehr"ahirnya kumasukkan kedalam pintu
surga kenikmatan yang selam ini terjaga dan hanya oleh
suamiku menjadi sarana sexual. goyang pantatku berputar-putar,
maju mundur dan sekali waktu kutarik " hef heeeff..... ehrrrrrr
enak banget ahh....ahh" sekitar 6 menit aku menari-nari diatas
tubuh abq dan "oh ouh ohhh" lubang miss v ku terasa disembur cairan
hangat berulang-ulang. abq terkulai lemah hanya menatap ke wajahku
yang tersenyum puas" abq mau lagi? " tanyaku sambil mengusap
keningnya yang berkeringat, tak kunjung mendapat jawaban kurebahkan
tubuhku disampingnya. " abq lelah pingin istirahat mbak " katanya
lirih kukecup pipinya dan kutatap wajahnya yang memang nampak
kelelahan lama aku menatapnya lugu berseri bagiku abq seperti bayi
yang baru lahir. sesaat gairah sexualku musnah entah kemana
yang ada dalam benakku adalah sosok mungil yang terlelap dalam
mimpi indah diawan putih.

" eak.. eakkk...." aku tersentak saat mendengar anakku menangis,
mungkin ia terbangun dan merasa sendiri tanpa aku yang biasa
menyanding disebelahnya. seorang ibu yang seharusnya
memberi ketenangan kini malah sedang dibuai oleh lamunan nyata
tentang arti sebuah kegersangan"puach... selamat mimpi indah abq"
ucapku meninggalkanya di awan khayal nun jauh diatas
batas kewajaran. kukenakan bajuku helai demi helai dan menghampiri
anaku yang masih menangis karena kesendirian, kubopong dan kuberi
dia asi untuk mengisi perutnya yang mungkin lapar dan ketika
payudaraku menyeruak keluar nampaklah jelas bekas gigitan abq
yang kecil-kecil dan samar bagai goresan kuas diatas kain kanvas
sang maestro. lahap anakku mengenyut-enyut dan asiku keluar deras
memenuhi rasa dahaganya. hampir 15 menit lamanya aku duduk ditepi
ranjang tanpa kusadari abq sudah ada disebelahku memperhatiakan
indahnya pemandangan yang tidak setiap anak seusianya dapat
menikmati. "abq masih mau lagi? " kataku lembut diiringi
senyum yang kurasa pasti menggetarkan hatinya. dan tanpa dijawab
abq mendekat serta memeluk pinggangku dengan tangan kiri serta
tangan kanannya menempel dipaha merayap naik-turun saat
mencapai selangkangn tanganya bergetar menibulkan sensasi yang luar
biasa terasa dari ujung kakiku hingga kepala "oh sabar ya abq tunggu
hingga ade terlelap lagi.kini permainan abq lebih halus dan enyutan
anakku memacu kencang degug jantungku " ahh ohhhhsettt..... tanah
dulu abq, mbak pingin pipis" tapi malah abq menjongkok masuk kedalam
rokku, tangannya meraba-raba merusaha melorotkan menyingkap cdku dan
langsung menjilati bibirnya " aduh mbak mau pipis dulu " rengekku.
" mbak pipis sekarang saja biar abq bantuagar nggak ketoilet"
jawabnya membuat aku tersentak kaget. " kamu mau apa abq? " kataku
"abq mau minum pipis mbak seperti tadi, rasanya enak" abq terus
menghisap-hisapnya dengan merojok lubang miss v ku. dan aku tak
kuat lagi menahannya "ehrrrr ehrrrr ehrrrr.....pessssssssss...
puas abq? enakkan" saking banyaknya hinnga membasahi baju
dan kepalanya keluar basah kuyup oleh pipisku. kenikmatan ini
membuatku lupa bahwa aku sedang menyusui anakku hingga tertidur
lagi, setelah kubaringkan ia lalu aku peluk abq yang bengong
dihadapanku. "disini saja ya mbak" pintanya, "boleh tapi jangan
mengganggu ade yang lagi bobo ya" dan kami melantai satu persatu
kami tanggalkan baju hingga saat payudaraku menggelayut
bebas mulut dan tangan abq sigap mengankap hap nyut-nyut remasan,
jilatan serta gigitan kecil silih berganti mendera-dera dadaku
kanan-kiri. setengah berbaring dengan bersandar kedua sikuku
kukakangkan kedua kaki jenjang ini yang salah satunya ku hampirkan
dipundak abq "bisa mulai mbak?" tanyanya. "boleh, tapi biar lebih
nikmat mainin dulu yah yang ini" jari telunjuku menunjuk kedaging
kecil di ujung atas bibir miss v. lalu abq menggulungkan lidahnya
mengutak-atik, menyapu, menhisap serta menggigit-gigitnya,"ouh ahh
ouh hessttt... yahhhhhh" aku melengking tak tahan menahan hujatan
kenikmatan dari surga besama adik sepupuku."terusss...ohhhh ... ahh
ah ahh hemmm ehrrrr oh oh oh ah ah hestt....ehrmmmm erhmmmmm....
aduh enak bangetttt yah yah yaaa oh oh oh oh uuuuuu.,,,, esssstttt,
". kuraih penis abq dan kubimbing menuju lubang miss v ku yang lagi
megap-megap, membuka-menutup, "bless"
penis abq yang masih kecil dengan mudahnya amblas tertelan. "pompain
ya.... oh hap hap ehr ehr oh setsss lebih keras lagi... yap yap ahhhhr
ahhhhhr ahhhhhhr mbak mau pipis lagi
aaaaaaaaaaaaahhhhhrrrrrrrrrr aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
hehhh heeee" dan " sretttt sreetttttt sretttttt" banjirlah
selangkanganku dengan madu putih. " oh hehhhh
heeh " nafaskyu tersengal sengal panjang pendek. "mbak puas/ tanya
abq singkat. kuraih lehernya dan kukecup pipi keningnya "terimakasih
ya abq mau nganterin mabk kepuncak surga kenikmatan.." aku tersenyum
tulus padanya. dan [enis abq yang belum sempat ditarik keluar
menambah kenikmatan ini. nyuttt nyuttt nyuttt rasa hangat menyirami
lubang miss v ku diiring erangan abq. ahirnya kami berdua terkulai
lemas dan abq menindih tubuhku terbuai oleh sejuknya angin dari
surga duniawi.saat kami terbangun kulihat jam dinding menunjuk
pukul 12.30 lalu abq berdir dan memunguti baju dan berhambur kekamar.
sedang aku yang masih lunglai melanjutkan tidur disamping anakku
yang lelap.