Selasa, 08 Desember 2009

pembimbing IRM sekolah


aku belum lama sekolah di sini, masih 1/2 tahun, aku bingung cari
ruang osis.selama 30 aku keliling daerah disekitar sekolahku.
Ruang demi ruang aku lewatii, hanya untuk mencari ruang osis.
Setalah lama aku mencarinya, aku berhenti sejenak, untuk melepas
lelah sekaligus memulihkan energi. Aku beli minum di kantin sekolah,
kuminum segelas es cola, lalu tiba2 mataku terperanjak saat aku
melihat wanita anggun dengan memakai jilbab dan busana pendidik yang
kalau dia duduk, Mataku tak henti2nya melihatnya, tanpa berfikir
panjang lalu aku hampiri saja.Lalu aku bertanya

“Permisi bu, ruang osis yang mana?”
Lalu dia menjawab” O kamu mau keruang osis ya?”
aku menganggukan kepala, itu tanda iya
“ruang osis di disekolah ini ada di sisi timur tengah sana”katannya
“di sekolah ini banyak blok ruang kok,
Tanpa berfikir panjang aku langsung menjawab”terimakasih ibu saya
lihat dulu tempatnya ya”
aku bayar minuman dan langsung meluncur ketempat tersebut yang

ibu berjalan di depanku, dan aku mengikutinya,sungguh indah sesuatu
yang tertutupi oleh busana itu.
Ternyata ruangnya tidak jauh dari aula yang tadi.

“itu ruangnya, oh iya namanya siapa?”
“fare bu”jawabku dengan sopan dan lugu
“dan nama saya nissa, anak sekolah sini menyebutnya umi nissa”
“iya umi………….”
“saya pembimbing IRM," imbuhnya

“ooo iya….. ini kesehatan sekolah" sambil membukakan pintunya
saat itu terlihat begitu besar dada umi nissa dari sela jilbabnya,
benar2 indah, kira2 34 lah ukurannya

aku langsung meneliti beberapa perlengkapan osis, tanpa melihat

Keesokan harinya, tepatnya hari kamis, aku langsung membawa tugas
mading keruang osis disekolah baruku. umi nissa menyambutku dengan
ramah, sekarang dia mengenakan blaser hitam yang feminim namun tetap
mengedepankan profesionalitas dan spiritualist.

Tak kusadari saat aku sibuk dengan menata meja dan pelengkapannya,
ternyata umi nissa membuatkanku air minum.
Dalam hatiku bertanya”Kenapa dia baik sekali ya?”

Akhirnya aku selesai menata, Sedangkan umi nissa lagi asik majalah
sambil duduk di sofa.Setelah itu aku menghampiri umi nissa untuk
menanyakan soal konsep mading edisi bulan depan. penjelasannya
gamblang dan ketika umi nissa menanyakan pandanganku tenteng plan
yang dulu apakah perlu ada perubahan jawabku " hanya pada point
3 s/d 5 mading harus menyesuaikan dengan konsep baru.
umi nissa Sudah menangkap arah pembicaraanku dan saya sangat
berteimakasih karena memiliki pembimbing yang cakap.

Sungguh cantik Wanita ini, Dadanya yang montok dan sintal, apa lagi
bibirnya yang seksi, kecil tipis membuat kejantananku bangkit.

Tak begitu lama tiba2 umi nissa Bangun dari duduknya,dan mengajakku
menikmati hidangan dari dapur sekolah

“Iya re Kamu dah selesaikan madingnya?”tanyanya dengan mata agak
terpejam.
“sudah umi nissa”
“wah hebat juga yah”
“re kalau haus ambil sendiri ya”sambil berjalan menuju ruangnya.
Saat siang tiba. Aku sedang sibuk dengan komputerku, sedang
umi nissa melanjutkan membaca majalah disofa seperti yang tadi.

Tak begitu lama, umi nissa berkata.
“re lagi ngapain?”
“Nih lagi Buat animasi "
“Wah bagus ya” katany

Obrolan2 ringan kami lakukan
lalu yang bikin aku kaget adalah saat dia bertanya “re di komputermu
ada virus nggak?”
“ya jelas ada dong mbak, Kalau komputer nggak ada virusnya namanya
komputer pajangan toko” Gurau ku
“HaHAHA, coba mana, lihat dunk”

Langsung aja aku tunjukin.

Aku agak degdegan juga sih,
setelah sekitar 5 menit kami amati bersama, umi nissa mulai ada
gejala2 aneh.mula2 dia bingung menata duduknya, terus lama kelamaan
dia mulai menaruh tangannya di atas dadanya yang montok itu.
“umi nissa kenapa?” Tanyaku sedikit basa basi.
“Eh enggak nih ” Jawabnya agak menutupi-nutupi
Tak lama kemudian, Tak tau mengapa duduk kami menjadi semakin dekat,
dan kemudian tanggannya ternyata sudah ada di atas pangkuanku, tepat
di aras pusakaku yang sudah menegak dari tadi.
Tanpa sempat berfikir, tangan umi nissa semakin menggila.Mula–mula
dia hanya mengelus2 dengan pelan tapi kelamaan dia membuka meremasku.
Akupun tak mencegahnya.
Aku tak tahan merasa geli dan enak beracampur menjadi satu,
sehingga aku tak sempat lagi berfikir.
aku pun mengimbanginya dengan meremas2 dengan mesra dada yang indah
itu. “oh enak umi nissa”
“kamu suka ga re’?”
“suka banget umi nissa”Dengan tanganku bergerila di sekitar dadanya,
tak menunggu perintah aku langsung melucuti kancing blasernya.

Wah ternyata kulitnya bener2 mulus, dadanya juga montok apalagi
dipucuknya terdapat puting yang indah dan siap untuk di permainkan.
Mulut dan lidahku mulai beraksi, kujilat, kukulum semua bagian dada
umi nissa dengan nikmat, dan tanganku mulai mencoba masuk kedalam rok
panjangnya yang super halus itu.
ternyata didalam rok panjang itu ada sebuah gundukan daging yang
sudah basah.
“Ah dek, enak re” rintihnya perlahan

Aku mulai menyingkapkan ujung rok panjangnya.
Wah benar2 indah sesuatu yang tersembunyi disini.
“umi nissa ini bener2 menggairahkan”kataku, sambil aku menyentuhnya
dengan lembut di bagian lipatan paha itu
tak lama, aku langsung menciumi daerah sekitar paha itu, lalu aku
menetap di daerah lipatan itu.Benar – benar wangi, aroma khas wanita.

“Aaaaaaaaaaaaaah re, enak banget ahhhaahhh”rintihnya saat kujilati
dan kuhisap2 memek yang sudah basah itu
“Iya re lanjutkan re, terus ahhh ought”

“Masukin aja dek ”
Mendengar kata itu, aku langsung bergegas.lidahku yang sudah siap
untuk menghujangnya aku persiapkan.dia terlentang dengan pasrah.
aku masukan lidahku “wangi umi nissa?”ucapku
berkali2 aku coba memasukan, sangat sulit.
“iya nih jarang dipake kok”guraunya.

akhirnya aku bisa memasukannya
“ahh ayo re mainkan”desahnya membuatku semakin bernafsu.

aku mulai melakukan gerakan kluar masuk.
Lama kelamaan terasa ritme yang tetap, dan dia mengimbangi irama
yang aku mainkan. Suara yang khas dari tepukan paha membuat irama
yang sungguh indah.

Semakin lama irama menjadi semakin cepat
“ooouuuuuhhh aaaahh iya re itu enak re”rintihnya lagi
“ahhhh dekkkkkkkkkkk aku hampir nih”
“iya umi nissa aku hisap saja”

“iya re, nih”
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH“rintihnya seiring dengan
kurasakannya cairan hangat di dalam vagina umi nissa itu.
setelah menelan semua madunya tubuh umi nissa tergeletak lemas
disofa. sekian menit kami terdiam terpaku hingga kemudia umi nissa
melepasi kancing blasernya satupersatu menanggalkan roknya juga
dan kii umi nissa hanya berbra dan jilbab.
umi nissa membantuku melepasi seragam sekolahku.

akhirnya kami ganti posisi dengan gaya saling berpangku. dimana
umi nissa mendudukiku dan payudara umi nissa yang montok tepat
berada didepan mulutku
“ayo re, maenkan lagi”
“Iya umi”
pelan umi nissa menuntun pusakaku kedalam vaginanya dan "besstt"
sering dengan itu kuenyut-enyut puting umi nissa
auhc... aauuuuhhhhhh settt steeee..... lebih kuat re..."
umi nissa memopakan vaginanya maju mundur berulang-ulang
austts hufftttt ...... accccccccccccchhhhhhhhhhhhh"
erang umi nissa menjadijadi, aku sudah mulai panas, irama semakin
keras dan dia jadi semakin sering mengeluarkan cairan hangat itu.

“ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh enak re, lagi dunk”Setiap dia mulai
klimaks, selalu ngomong kayak gitu dan mendongakkan tubuhnya.

Akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang keluar ,seolah tak mau
ditahan.
“aaaahhhh umi nissa hampir kluar nih”
“Kluarin didalam aja re, aku juga hampir nih ahhh”
“Kita bareng2 aja ya mi”pintaku.

“Iya achhh uhhhh...,ahhh”
“hampir mi”

“Ah ahhh UHHH aHHHHHHHHHHHHHAAAAAHHH”cairan yang panas keluar dari
pusaka ku seiring dengan sesuatu yang panas juga kluar di dalam
vagina umi nissa

Kemidian kami terkulai tak berdaya di atas sofa, pusakaku masih
menancap di vagina indah itu.
Dan filem dikomputerku tetap menyala hingga pagi hari.

Selanjutnya kami semakin sering melakukannya, kadang di sofa,
di kamar mandi, bahkan di dapur juga pernah dan yang aneh lagi,
di kebun belakang juga pernah.walau masih banyak guru disini.
saat sepi kami manfaatkan waktu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar