Senin, 07 Desember 2009
Greeny esh-shubuchyi
hai perkenalkan namaku Greeny esh-shubuchyi panggilanku rini usiaku
28 tahun dengan dua anak,yang petama 3 tahun dan yang kecil baru
9 bulan. suamiku sendiri adalah pekerja pasif dibidang sarana
pendidikan. mungkin kisah ini terlalu vulgar untuk didengar oleh
orang awam, namun didunia maya hal ini sah-sah saja. sebagai orang
dunia timur dan masih berdarah mesir tapi saya keluarga saya sudah
tinggal di indonesia sejak kata indonesia belum muncul, kata
kakekku nama dulu negaraini berdasarkan nama pulau pulau ada jawa,
bali, borneo, papua, melayu, dll.konon sejak tahta demak masih
berkuasa leluhurku bermigrasi. mula-mula mendarat diwilayah pasir
dilaut selatan jawa.kembali ke ceritaku. keluarga baruku adalah
tokoh terpandang dikota bumi namun suamiku yang hanya pekerja
pasif membuatku sering tidak nyaman, palagi kini aku hidup jauh
dari orang tua kandung yang secara materi tidak kekurangan. harus
tinggal dekat mertua walau tidak satu rumah. untung aku sudah punya
2 anak ditambah seorang adik sepupu hidupku terasa lebih bergairah.
namanya abqu baru kelas 5 sd, sudah 5 bulan sejak ia pinda
ketempatku untuk melanjutkan sekolah karena sekolah lamanya ditutup.
hari hari kami lewati bersama setelah abq pulang sekolah ia sering
membantuku menjaga fael anak keduaku. disinilah cerita itu akan
kumulai.
semalaman aku tidak dapat terpejam bukan karena kedua anakku yang
rewel melainkan ahir ahir ini aku merasa jenuh terhadap suamiku
yang hanya mementingkan kebutuhan pribadinya saja,
soal materi aku masih diberi uang tambahan dari ibu. dan hasil
kerja suamiku haanya cukup untuknya sendiri, nafkah lahir yang
tidak mencukupi tidaklah menjadi beban bagiku namunkenyataan
kehidupan keluargaku mengalami masalah karena suamiku yang menjadi
kepala rumah tangga tidak memperhatikan kebutuhanku secara
nonlahiriah. bukan karena suamiku berkonsentrasi pada pekerjaanya
melainkan karena setalah kami menikah ia menjadi malas mungkin ia
merasa mertuanya adalah orang berada. kejenuha ini semakin menjadi
beban ketika suamiku mulai jarang dirumah ia malah sering bersama
keluarga asalnya bahkan sering menginap. dan pagi harinya pulang
langsung menintaku melayani hajat sexualnya tanpa memperhatikan
betapa istrinyajuga sangat membutuhkan belaian kaasih sayang,
kegiatan sexual kami hanya satu arah yaitu sebagai istri tidak
selayaknya ikut menikmati. siksaan yang saya tidak ketahui kapan
akan usai, sampai datanglah kesibukanku mengurus kedua anakku,
dan adik sepupuku. oh hari-hari yang tidak boleh aku keluhkan,
aku harus tegar, dan tetap menatap kedepan. dipagi yang cerah
itu saat semua tanggung jawabku sebagai ibu rumah tangga rampung
kukerjakan, rasa dahaga akan belaian kasih dan cinta bergelora
bak musafir ditengah ganasnya gurun arabia melihat danau berair
nan jernih, semangatku bangkit untuk mengggapainya.walau gelombang
panas dan badai pasir datang saling susul menyusul namun takan
menggoyahkan langkahku.anakku yang sulung sedang ada bersama
ayahku dan yang kedua sedang asik bermain denganku sampai abq
pulang dari sekolah, langsung ia bersalin baju. seperti
keseharianku aku selalu mengenakan busana muslim dengan jilbab,
namun hari ini akal busuk iblis membawaku kedasar jurang akhlaq
tidak berdaya menepis geloraku dan abq yang menjadi tanggung
jawab ku harus terlibat dalamlingkarannya,mula- mula aku minta
abq untuk menjaga sikecil anakku dengan mengatakan ingin
beristirahat setelah menyelesaikan kerjaan rumah aku menuju
kamar yang tidak tertutup rapat yah... kuakui aku juga
seorang excebition sering ku pertontonkan keindahan lekuk tubuh
arabiaku dari balik jubah panjang yang kukenakan. dan dipagi itu
abqlah yang menjadi penikmatnya, penah kupergoki abq sedang
beronani setelah puas mengintip saat aku mandi namun kini akulah
yang seolah membutuhkanya. dengan setelan jas dan rok panjang
sutra hitam juga jilbab putih kahs turki sungguh perpaduan yang
elok.letak aku tidur membelakangi pintu sehingga pantatku akan
tampak menonjol serta belahan panjang pada rok akan mudah
tersingkap dan mempertotonkan betapa mulus waran kulit kakiku,
bentuknya yang gempal tentu dapat menarik abq. dan saat-saat
yang kunanti datang juga sikecil menangis karena haus, abq
membawanya kedalam kamar dan yang terjadi abq pasti akan
terhentak melihatku, bahkan lupa sedang menggendong sikecil.
aku mulai bangun duduk dan membuka satu per satu kancing jubah
panjang mengeluarkan payudara kiriku serta meremas sehingga
bergoyang-goyang abq menatap tajam lama ia menikmatinya dan
berulang kali menelan ludah. "ehmm " abq tesntak kaget
"kok bengong? tanyaku dan wajah abq memerah menahan malu.
" eh eee enggak mbak maaf". "sini biar mbak tetekin dulu ade"
abq mendekat dan tetap menatap kearah dadaku, kuraih ade dari
gendongannya dengan tangan kanan serta tangan kiriku dengan
sengaja menyentuh selangkangan abq yang sedari tadi tampak
menonjol. "mbak maaf abq lancang" ucapnya bernada gemetar
"tidak apa nanti kamu bisa lihat semuanya yang kamu mau,
tapi biar ade bobo dulu, tunggu mbak di kamarmu ya"
rayuku. segera kubaringkan tubuhku dan meletakkan ade disebelahku,
sambil kusingkapkan rok panjangku. tampak abq masih berdiri
mematung namun tetap kubiarkan abq menikmati ujung kaki
hingga sebagian pinggang yang sengaja kutonjolkan. dan kusangka
abq melangkah keluar tapi abq hanya mengunci pintu kamarku dan
mendekat lagi, malah abq ikut naik keranjang kini abq tidak
hanya menatap abq langsung mencium pinggang membuatku terkejut.
"nanti dikamar abq saja ya" pintaku, "nggak tahan mbak"
sanggahnya terus abq mengecup-kecup paha kiriku "abq kamu
tahu mandi mucing?" tanyaku mengetes "belum" balasnya sambil
menggelengkan kepala. "mau tahu?"imbuhku, abq menjawab cepat
" boleh mbak", kuangkat satu kakiku kearahnya "abq jilati ujung
kaki mbak" dan langsung abq kerjakan kataku "mula-mula ibujari,
terus ke jari telunjuk,jari tengah, hingga kelingking ya,,," abq
malah lebih bersemangat dengan mengulum ibujari kakiku tanpa
kuperintah "terusin keatas dong" pintaku abq tampak menikmati
permainan awal dengan lahap abq menjilati setiap jengkal kulitku
naik turun hingga basah mengkilap karena air liurnya.
"pindah kekamarmu yuk agar nggak ngganggu ade yang lagi bobo"
ajakku sambilberanjak dari ranjang dan dengan sigap abq megikuti
langkahku menuju pintu kubuka kuncinya dankututup kembali pelan.
kami berjalan bersama abq memeluk pinggangku, tiba didepan pintu
kamar abq mendahuluiku dan segera membukakan pintu kami masuk dan
abq langsung menguncinya, tidak sabar kami berpelukan dibalik
pintu saling meraba mencium dan tubuh abq yang hanya setinggi
dadaku membuat ku harus menundukan badan, bibir kami berpagutan
kedua tanganku memegang kuat kepala abq kuhisap hisap mulutnya
serta sekali-kali kujulurkan lidah untuk abq hisap.
tangan abq meremas kedua payudaraku yang masih terbuka namun abq
hanya meremas dari luarnya saja dan makin lama semakin kuat
membuatku merintih sakit. tak tahan aku membungkuk berlama lama
kuangkat tubuhku untuk menghirup nafas yang terasa bagai kehabisan
udara, kepala abq kini tepat berada didepan dadaku. kutatap
wajahnya yang masih polos dan lugu lalu kudekap kuat diantara
kedua payudara " ini yang tadi kamu lihatin abq, sekarang
bebas kamu apakan saja" ucapku lirih, "boleh kucium mbak?"
tanyanya kujawab dengan anggukan. dan abq menciuminya mula dari
sebelah dalam terus naik dan turun lagi hingga saat mendekati
putingku yang sedari tadi mengeras "putingnya kamu isapin ya"
diisapnya beberapa kali membuatku mengeluh " uh uuh uu uuu hefs
lebih kuat lagi" pinyaku dan selanjutnya" aaaaaahhhhr aaaahs enak
banget aduuuuuhhh lagi , lagi yang keras, hessss ahhh ah ah ah"
aku mengerang erang dan menghentak kaki, kubimbing abq menuju
tepian ranjang dan aku duduk sementara abq terus mengenyut-enyut
puting dan sesekali diselingi dengan pilinan lidah dan
giginya " ouhhhhhh uuuh ouuuuuhhhhh " lenguhku panjang saat
abq menarik putingku dengan gigi dan kedua bibirnya mengatup-ngatup
seraya menghisap panjang. puas dengan payudara kiri
abq minta dibukakan yang kanan dan langsung dilahapnya,
berulang-ulang abq menjilatinya hingga terasa basah, lidahnya terus
berkelana kesetiap penujuru seolah tak ingin melewatkan
secuilpun dari kulit tubuhku yang terbuka. merayap keatas hingga
leherku yang masih tertutup jilbab lebar yang kukenakan, menyusur
kesamping hingga lidahnya menyentuh tali bh, dan lidahnya menyelinap
kebalik tali, kubantu abq dengan menarik talinya kelengan terus
dijilati sampai lengan juga kini giliran pundak kiriku " ah ahh hees
haaa" desah ku diantara tarian lidahnya. kubuka lagi kancing bajuku
satu persatu hingga terpampanglah perutku yang terukir ditengahnya
adalah pusar mungil, "mbak mulus banget" kata abq "mau kamu basahin
dengan sapuan lidah ya abq" aku meminta dan abq menurutinya sampai
kebelakang, bagian punggung. ku berputar agar abq bisa lebih leluasa
dan jilatanya meninggi terus kepundak belakang. kedua tangannya
yang dari tadi meremas pantat kutarik kedepan untuk menggarap
payudara yang setengah terbuka sementara yang kiri kuarahkan
kebagian selangkangan diantara pahaku yang depan kugosok gosokan
jemari tangan abq menyelinap dari atas " ash ash esh settt yaaaa ahh"
denguhku seraya menggigit gigit bibirku sendiri. kini tangan abq
sudah lincah bermain main disetiap bonkahan tubuhku yang masih padat
mengkal. kutanggalkan baju panjang dan aku segera tengkurap "abq
kamu mau nggak main dipantat mbak? tanyaku sambil mengangkat rok
sampai pinggang kurapatkan paha dan kuselonjarkan kaki. abq hanya
menatap nanar dan langsung bereaksi sementara tangan kananya
berusaha meraih dadaku dan tangan kiri mengusap sambil sesekali
meremas bokongku. " ohh enak, abq suka kan? eff effff haa" terus
abq menjilatinya menyusuri lipatan pantat ke miss v. " aduh aduh
ehhhhhh" kuangkat pantat dan kurenggangkan kedua paha sehingga aku
menungging abq duduk tepat belakang menjilati miss v ku,
sekali ia menghisapnya dan "auhh auhh uhhhhh heeeef, gulung dan
julurkan lidahmu abq" perintah ku yang tidak dibantah " terus
masukin kesini" jariku menunjuk ke bagian lubang kecil didepan
hidung abq. didahului dengan ciuman dan kecupan bibir abq
merojok-rojok lubang miss v ku dengan lidah. dalam dan dangkal
bergantian, lelah aku menungging kutelentakan tubuhku dikasur
empuk dan "abq kamu pilin daging kecil yang diatas ini yaa.
oooooh ohhhh yaaa ya yaaaaa ehhhh" elunganku ketika bibir dan
gigi abq memainkan daging mungil miss v ku lima kali abq menarik
narikmya dan " ehrrr ahhhhhhh ahhhhhh" kepalaku mendongak, perut
mengejang, serta kakiku menghentak keras. "cret sretttt cret cret"
mis v ku menyemburkan cairan hangat kemulut abq yang sedang
terbuka kepalanya rutarik mendekat "mimi ya pasti rasanya enak"
kataku yang langsung dihisapnya sampai habis "serttt sertttt
serttt" mancur lagi dari dalam miss v cairan yang
lebih kental dan banyak, dihisap dan disapu hingga terasa bersih.
"buka baju abq ya supaya nggak kegerahan" bimbingku sambil
melepasinya setelah abq telanjang tangan kiriku meraih kancing rok
panjang yang kukenakan dan melemparnya kelantai. kini hanya bh dan
kerudung saja yang masih menutupi sebagian tubuh. kulihat
keselangkangan abq, penisnya kecil yang bagiku tak masalah " abq
mau dibawah atau diatas? ucapku lirih didekaat telinganya yang
disahut dengan suara seraknya " bawah saja". abq ku baringkan
ditengah ranjang dan aq duduk diatas paha abq dan mengelus-elus
pusarnya. nafasku sendiri semakin memburu untuk selanjutnya
kugenggam penis abq dan perlahan kugosok-gosokan dibibir miss v ku,
"oh oh oh"terasa geli sekali makin lama makin kencang penis kecil
abq dan memerah. "ehr ehr ehr"ahirnya kumasukkan kedalam pintu
surga kenikmatan yang selam ini terjaga dan hanya oleh
suamiku menjadi sarana sexual. goyang pantatku berputar-putar,
maju mundur dan sekali waktu kutarik " hef heeeff..... ehrrrrrr
enak banget ahh....ahh" sekitar 6 menit aku menari-nari diatas
tubuh abq dan "oh ouh ohhh" lubang miss v ku terasa disembur cairan
hangat berulang-ulang. abq terkulai lemah hanya menatap ke wajahku
yang tersenyum puas" abq mau lagi? " tanyaku sambil mengusap
keningnya yang berkeringat, tak kunjung mendapat jawaban kurebahkan
tubuhku disampingnya. " abq lelah pingin istirahat mbak " katanya
lirih kukecup pipinya dan kutatap wajahnya yang memang nampak
kelelahan lama aku menatapnya lugu berseri bagiku abq seperti bayi
yang baru lahir. sesaat gairah sexualku musnah entah kemana
yang ada dalam benakku adalah sosok mungil yang terlelap dalam
mimpi indah diawan putih.
" eak.. eakkk...." aku tersentak saat mendengar anakku menangis,
mungkin ia terbangun dan merasa sendiri tanpa aku yang biasa
menyanding disebelahnya. seorang ibu yang seharusnya
memberi ketenangan kini malah sedang dibuai oleh lamunan nyata
tentang arti sebuah kegersangan"puach... selamat mimpi indah abq"
ucapku meninggalkanya di awan khayal nun jauh diatas
batas kewajaran. kukenakan bajuku helai demi helai dan menghampiri
anaku yang masih menangis karena kesendirian, kubopong dan kuberi
dia asi untuk mengisi perutnya yang mungkin lapar dan ketika
payudaraku menyeruak keluar nampaklah jelas bekas gigitan abq
yang kecil-kecil dan samar bagai goresan kuas diatas kain kanvas
sang maestro. lahap anakku mengenyut-enyut dan asiku keluar deras
memenuhi rasa dahaganya. hampir 15 menit lamanya aku duduk ditepi
ranjang tanpa kusadari abq sudah ada disebelahku memperhatiakan
indahnya pemandangan yang tidak setiap anak seusianya dapat
menikmati. "abq masih mau lagi? " kataku lembut diiringi
senyum yang kurasa pasti menggetarkan hatinya. dan tanpa dijawab
abq mendekat serta memeluk pinggangku dengan tangan kiri serta
tangan kanannya menempel dipaha merayap naik-turun saat
mencapai selangkangn tanganya bergetar menibulkan sensasi yang luar
biasa terasa dari ujung kakiku hingga kepala "oh sabar ya abq tunggu
hingga ade terlelap lagi.kini permainan abq lebih halus dan enyutan
anakku memacu kencang degug jantungku " ahh ohhhhsettt..... tanah
dulu abq, mbak pingin pipis" tapi malah abq menjongkok masuk kedalam
rokku, tangannya meraba-raba merusaha melorotkan menyingkap cdku dan
langsung menjilati bibirnya " aduh mbak mau pipis dulu " rengekku.
" mbak pipis sekarang saja biar abq bantuagar nggak ketoilet"
jawabnya membuat aku tersentak kaget. " kamu mau apa abq? " kataku
"abq mau minum pipis mbak seperti tadi, rasanya enak" abq terus
menghisap-hisapnya dengan merojok lubang miss v ku. dan aku tak
kuat lagi menahannya "ehrrrr ehrrrr ehrrrr.....pessssssssss...
puas abq? enakkan" saking banyaknya hinnga membasahi baju
dan kepalanya keluar basah kuyup oleh pipisku. kenikmatan ini
membuatku lupa bahwa aku sedang menyusui anakku hingga tertidur
lagi, setelah kubaringkan ia lalu aku peluk abq yang bengong
dihadapanku. "disini saja ya mbak" pintanya, "boleh tapi jangan
mengganggu ade yang lagi bobo ya" dan kami melantai satu persatu
kami tanggalkan baju hingga saat payudaraku menggelayut
bebas mulut dan tangan abq sigap mengankap hap nyut-nyut remasan,
jilatan serta gigitan kecil silih berganti mendera-dera dadaku
kanan-kiri. setengah berbaring dengan bersandar kedua sikuku
kukakangkan kedua kaki jenjang ini yang salah satunya ku hampirkan
dipundak abq "bisa mulai mbak?" tanyanya. "boleh, tapi biar lebih
nikmat mainin dulu yah yang ini" jari telunjuku menunjuk kedaging
kecil di ujung atas bibir miss v. lalu abq menggulungkan lidahnya
mengutak-atik, menyapu, menhisap serta menggigit-gigitnya,"ouh ahh
ouh hessttt... yahhhhhh" aku melengking tak tahan menahan hujatan
kenikmatan dari surga besama adik sepupuku."terusss...ohhhh ... ahh
ah ahh hemmm ehrrrr oh oh oh ah ah hestt....ehrmmmm erhmmmmm....
aduh enak bangetttt yah yah yaaa oh oh oh oh uuuuuu.,,,, esssstttt,
". kuraih penis abq dan kubimbing menuju lubang miss v ku yang lagi
megap-megap, membuka-menutup, "bless"
penis abq yang masih kecil dengan mudahnya amblas tertelan. "pompain
ya.... oh hap hap ehr ehr oh setsss lebih keras lagi... yap yap ahhhhr
ahhhhhr ahhhhhhr mbak mau pipis lagi
aaaaaaaaaaaaahhhhhrrrrrrrrrr aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
hehhh heeee" dan " sretttt sreetttttt sretttttt" banjirlah
selangkanganku dengan madu putih. " oh hehhhh
heeh " nafaskyu tersengal sengal panjang pendek. "mbak puas/ tanya
abq singkat. kuraih lehernya dan kukecup pipi keningnya "terimakasih
ya abq mau nganterin mabk kepuncak surga kenikmatan.." aku tersenyum
tulus padanya. dan [enis abq yang belum sempat ditarik keluar
menambah kenikmatan ini. nyuttt nyuttt nyuttt rasa hangat menyirami
lubang miss v ku diiring erangan abq. ahirnya kami berdua terkulai
lemas dan abq menindih tubuhku terbuai oleh sejuknya angin dari
surga duniawi.saat kami terbangun kulihat jam dinding menunjuk
pukul 12.30 lalu abq berdir dan memunguti baju dan berhambur kekamar.
sedang aku yang masih lunglai melanjutkan tidur disamping anakku
yang lelap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
gw pernah ngalami thu waktu kecil dulu
BalasHapus